Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Rabu, 26 Maret 2025. Kesetiaan kepada Tuhan (Ulangan 4:1, 5-9). 4:1 Maka sekarang, hai orang Israel, dengarlah ketetapan dan peraturan yang kuajarkan kepadamu untuk dilakukan, supaya kamu hidup dan memasuki serta menduduki negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu. 4:5 Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. 4:6 Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. 4:7 Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-Nya? 4:8 Dan bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum ini, yang kubentangkan kepadamu pada hari ini? 4:9 Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu.
Renungan :
Dalam bacaan hari ini Musa menasehati bangsa Israel untuk mengikuti ketetapan dan peraturan yang diajarkannya ketika bangsa itu memasuki dan mendiami tanah terjanji. Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Ulangan 4:15-9 adalah: Pertama, kesetiaan pada hukum Tuhan menginspirasi bangsa lain untuk mengimani Tuhan. Bagi Musa, salah satu alasan penting mengapa bangsa Israel harus tetap setia pada hukum Tuhan adalah untuk menarik bangsa-bangsa lain kepada Tuhan. Kesetiaan pada hukum Tuhan merupakan kebijaksanaan dan tanda orang yang berakal budi. Sebab dalam hukum Tuhan dinyatakan hikmat dan berbagai keuntungan bagi orang yang mengikuti jalan-jalan-Nya. Kebijaksanaan dan hikmat Tuhan yang dihayati dengan setia oleh bangsa Israel menginspirasi bangsa-bangsa lain untuk mengikuti Tuhan. Kedua, pewaris nilai-nilai rohani kepada generasi muda. Dalam ayat 9 Musa mengingatkan bangsa Israel untuk dengan tekun mengingat pekerjaan Allah yang terjadi di masa lampau dalam hidup mereka dan tetap tinggal di dalam Firman Tuhan. Dengan cara itu kasih akan Tuhan dan keutamaan-keutamaan rohani tidak akan berkurang dalam hati mereka. Mengabaikan kasih akan Tuhan – yang dinyatakan dengan tetap mengingat segala kebaikan-Nya - dapat mengakibatkan kehancuran rohani baik bagi mereka sendiri dan terutama bagi anak cucu mereka. Ketekunan dan kegigihan dalamkKetaatan kepada Tuhan dan hukum-hukum-Nya merupakan hal yang dibutuhkan agar bangsa itu sanggup membagikan warisan rohani kepada anak cucu mereka. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda