Kasih dan pengampunan Tuhan tak terbatas
...

Kasih dan pengampunan Tuhan tak terbatas

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Sabtu, 22 Maret 2025. Kasih dan pengampunan Tuhan tak terbatas (Mikha 7:14-15, 18-20). 7:14 Gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri, yang terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka makan rumput di Basan dan di Gilead seperti pada zaman dahulu kala. 7:15 Seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir, perlihatkanlah kepada kami keajaiban-keajaiban! 7:18 Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? 7:19 Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. 7:20 Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham seperti yang telah Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Mikha 7:14-15, 18-20 adalah: Pertama, doa permohonan agar Tuhan menjadi Gembala Israel. Dalam ayat 14 dan 15, Mikha berdoa mohon Tuhan menggembalakan umat-Nya Israel. Bagi Mikha, Tuhan adalah Gembala yang peduli dan penuh kasih yang memberikan pemeliharaan. Dalam doa tersebut, Mikha mengingatkan Tuhan akan janji-Nya untuk menggembalakan bangsa itu dengan tongkat-Nya. Sebab bangsa Israel seperti kambing domba yang terpencil dan mendiami rimba, tanpa pengembalaan. Kedua, kasih dan pengampunan Tuhan tak terbatas. Dalam ayat 18-20, Mikha mengungkapkan betapa besar kasih dan pengampunan Tuhan kepada umat-Nya. Mikha menggambarkan kasih setia Tuhan yang luar biasa demikian: Tuhan mengampuni dosa dan pelanggaran, Tuhan tidak mempertahankan murka-Nya untuk selamanya, dan Tuhan melemparkan dosa-dosa umat-Nya ke dalam tubir laut. Kisah ini mengingatkan setiap orang percaya akan sifat Tuhan yang penuh belas kasihan dan pengampunan. Walaupun umat-Nya sering gagal dan jatuh dalam dosa, namun Tuhan tetap setia mengampuni dosa umat-Nya dan memberikan kesempatan baru kepada mereka. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda