Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Jumat, 21 Maret 2025. Kesulitan dapat mendatangkan berkat melimpah (Kejadian 37:3-4, 12-13a, 17b-28). 37:3 Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. 37:4 Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah. 37:12 Pada suatu kali pergilah saudara-saudaranya menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem. 37:13 Lalu Israel berkata kepada Yusuf: Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka. Sahut Yusuf: Ya bapa. 37:17 Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu dan didapatinyalah mereka di Dotan. 37:18 Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya. 37:19 Kata mereka seorang kepada yang lain: Lihat, tukang mimpi kita itu datang! 37:20 Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas j telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu! 37:21 Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka, sebab itu katanya: Janganlah kita bunuh dia! 37:22 Lagi kata Ruben kepada mereka: Janganlah tumpahkan darah, lemparkanlah dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia --maksudnya hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya. 37:23 Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, merekapun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. 37:24 Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair. 37:25 Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir. 37:26 Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu: Apakah untungnya kalau kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya? 37:27 Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita. Dan saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu. 37:28 Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Renungan :
Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari kisah Yusuf ini, berdasarkan kejadian yang diceritakan dalam Kejadian 37:3-28, adalah: Pertama, iri hati dan cemburu pintu menuju perpecahan. Satu pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini adalah bahaya iri hati dan perasaan cemburu. Ayat 3-4 menggambarkan bagaimana ayah Yusuf, Israel, lebih mengasihi Yusuf dibandingkan anak-anaknya yang lain, yang pada akhirnya menumbuhkan perasaan benci dan iri hati dari saudara-saudara Yusuf. Mereka merasa diperlakukan tidak adil. Ayah mereka memberikan perhatian dan kasih sayang yang lebih banyak kepada Yusuf. Rasa iri hati dan cemburu akhirnya mengganggu keharmonisan hubungan kekeluargaan, dan memicu tindakan kejahatan untuk membunuh Yusuf. Walaupun pada akhirnya Yusuf tidak dibunuh, tetapi iri hati dan kecemburuan telah menghasilkan tindakan kejahatan, yaitu Yusuf dijual ke Mesir dan mereka membohongi ayah mereka bahwa Yusuf telah mati diterkam oleh binatang buas. Kedua, kesulitan dapat mendatangkan berkat berlimpah. Yusuf diperlakukan dengan sangat buruk oleh saudara-saudaranya. Mereka ingin membunuhnya, tetapi Ruben membela Yusuf. Mereka lalu melemparkannya ke dalam sumur dan kemudian ia dijual sebagai budak kepada orang Ismael. Dengan cara itu Yusuf dibawa ke Mesir. Berkat kesetiaan dan kesabarannya, Tuhan mengubah nasibnya menjadi lebih baik. Ketika kelaparan menimpah seluruh negeri, saudara-saudaranya datang menyembahnya seperti mimpi yang ia cerita kepada saudara-saudaranya. Tuhan memakai situasi itu untuk mendatangkan berkat bagi Israel. Kisah Yusuf menekankan satu kebenaran ini sekalipun orang benar menderita di dalam dunia yang jahat dan tidak adil, namun pada akhirnya orang benar akan menang. Kebenaran tidak pernah mati. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda