Pengakuan dosa
...

Pengakuan dosa

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Senin, 17 Maret 2025. Pengakuan dosa (Daniel 9:4b-10). 9:4 Maka aku memohon kepada TUHAN, Allahku, dan mengaku dosaku, demikian: Ah Tuhan, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang memegang Perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu! 9:5 Kami telah berbuat dosa dan salah, kami telah berlaku fasik dan telah memberontak, kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu, 9:6 dan kami tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri. 9:7 Ya Tuhan, Engkaulah yang benar, tetapi patutlah kami malu seperti pada hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri kemana Engkau telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad terhadap Engkau. 9:8 Ya TUHAN, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau. 9:9 Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia, 9:10 dan tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya.

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Daniel 9:4-10: Pertama, kesadaran diri dan pengakuan dosa. Dalam ayat 4-8, Daniel menyadari akan dosa-dosa yang telah dilakukan bangsa Israel. Daniel pun mulai berdoa dan berpuasa. Daniel mengakui dosa yang telah dilakukan oleh bangsanya. Pengakuan dosa dilakukan Daniel dalam rasa hormat akan kasih setia, dan kemurahan Tuhan. Daniel membuat pengakuan, menyamakan dirinya dengan umat Israel yang telah berdosa dan memberontak terhadap Allah. Berhadapan dengan Tuhan yang maha besar dan penuh belas kasih, Daniel mengundang bangsa itu untuk merasa malu karena dosa-dosa yang telah mereka dilakukan, terutama karena telah memberontak terhadap Tuhan. Kedua, kasih setia dan kerahiman Tuhan. Dalam ayat 9 dikatakan: “Pada Tuhan, Allah kami, ada kesayangan dan keampunan, walaupun kami telah memberontak terhadap Dia”. Ayat ini melukiskan bahwa walaupun bangsa Israel telah memberontk melawan Tuhan, namun Tuhan tetap membuka kesempatan untuk memberikan pengampunan bagi mereka yang bertobat. Hal ini menunjukkan sifat Tuhan yang penuh kasih dan pengampunan. Apa yang dapat kita belajar dari bacaan hari ini? 1) Bacaan ini mengajak setiap pribadi untuk tidak pernah meremehkan dosanya. Setiap pribadi diundang untuk menyadari keberdosaannya dan berusaha untuk selalu bertobat dengan sepenuh hati. 2) Bacaan ini juga mengingatkan setiap pribadi bahwa bagi Tuhan tidak ada dosa yang terlalu besar yang tidak dapat diampuni. Dalam kasih kerahiman-Nya, Tuhan menunggu dengan penuh kerinduan orang berdosa yang mau bertobat. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda