Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Jumat, 14 Maret 2025. Allah mengampuni orang yang bertobat (Yehezkiel 18:21-28). 18:21 Tetapi jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.18:22 Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. 18:23 Apakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bukankah kepada pertobatannya supaya ia hidup? 18:24 Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan oleh orang fasik--apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan karena dosa yang dilakukannya. 18:25 Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel, apakah tindakan-Ku yang tidak tepat ataukah tindakanmu yang tidak tepat? 18:26 Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. 18:27 Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. 18:28 Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Renungan :
Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Yehezkiel 18:21-28: Pertama, Allah mengampuni orang yang bertobat. Dalam ayat 21 dan 22 dinyatakan dengan amat jelas bahwa Allah berkenan kepada orang berdosa yang bertobat. Sebab dari kedalaman kasih-Nya, Allah menanti dengan penuh kerinduan akan orang berdosa bertobat. Dalam kedua ayat ini digambarkan dengan amat gamblang akan kasih yang begitu besar terhadap setiap anak-Nya yang kembali ke pangkuan kasih dan kerahiman-Nya. Pertobatan yang dikehendaki Allah adalh perubahan hati. Hati merupakan sebagai sumber segala perkataan, tindakan dan perbuatan manusia. Hati yang bertobat akan menghasilkan buah-buah kebaikan dalam hidup. Kedua, Allah adil dalam menilai perubahan hati. Dalam ayat 24 dilukiskan tentang perubahan sikap manusia terhadap Allah. Orang benar berbalik melakukan kejahatan. Orang demikian tentu akan dihukum oleh Allah. Apakah Allah tidak adil dan tidak berpihak kepadanya? Jika orang benar berbalik dari kebenarannya dan hidup dalam dosa, maka ia akan mati karena dosa-dosanya, meskipun sebelumnya telah melakukan banyak kebaikan. Hal ini mengingatkan setiap orang percaya bahwa ketaatan dan kesetiaan yang berkelanjutan kepada Allah membawa keselamatan. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda