Puasa dan doa: sarana penyerahan diri kepada Tuhan
...

Puasa dan doa: sarana penyerahan diri kepada Tuhan

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Kamis, 13 Maret 2025. Puasa dan doa: sarana penyerahan diri kepada Tuhan (T. Ester 4:1011-1217-19). Akan tetapi Ester menyuruh Hatah memberitahukan kepada Mordekhai: Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja. Ketika disampaikan orang perkataan Ester itu kepada Mordekhai. Maka pergilah Mordekhai dan diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya. Kemudian Mordekhai berdoa kepada Tuhan seraya mengingat segala perbuatan Tuhan, katanya: Tuhan, Tuhan, Raja semesta alam! Segala sesuatunya ada dalam kekuasaan-Mu dan tiada seorangpun dapat membantah Engkau, jika Engkau mau menyelamatkan Israel. Sebab Engkau telah membuat langit dan bumi serta segala-galanya yang mengagumkan di bawah langit. Engkaulah Tuhan segala-galanya dan tiada seorangpun dapat bertahan di hadapan-Mu, ya Tuhan. Segala sesuatunya Kaukenal dan Engkaupun, ya Tuhan, tahu bahwa aku berbuat begini, yaitu tidak sujud kepada Haman yang congkak itu, bukanlah karena sombong dan congkak atau karena gila hormat. Aku mau-mau saja mencium telapak kakinya demi keselamatan Israel. Tetapi aku tidak berbuat demikian, supaya jangan kutaruh kehormatan manusia lebih tinggi dari pada kehormatan Allah. Aku tidak akan sujud menyembah kepada siapapun kecuali kepada-Mu, ya Tuhanku, dan aku akan berbuat demikian bukanlah karena congkak hati. Oleh sebab itu, ya Tuhan Allah, Raja dan Allah Abraham, sayangilah umat-Mu! Sebab orang mengincar untuk memusnahkan kami dan ingin membinasakan milik-Mu sendiri sejak sediakala. Jangan Kauhina bagian-Mu yang telah Kautebus bagi-Mu dari negeri Mesir. Dengarkanlah permohonanku, kasihanilah umat-Mu. Ubahlah derita kami menjadi sukacita, supaya kami hidup dan bermazmur bagi nama-Mu, ya Tuhan. Dan jangan Kaubiarkan lenyap mulut orang yang memuji Engkau!” Seluruh Israelpun menjerit sekuat-kuatnya, sebab maut terbayang di depan mata mereka.

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Tambahan Ester 4:1011-1217-19): Pertama, berani melangkah dalam ketakpastian. Ratu Ester berada dalam situasi yang sangat sulit, ketika ia mengetahui bahwa bangsa Israel berada dalam bahaya pemusnahan oleh raja. Ratu Ester, seperti dikatakan dalam ayat 11, tidak dapat menghadap raja tanpa dipanggil oleh raja. Bila melanggar aturan ini, pastilah ia mati. Dalam situasi penuh resiko ini, ratu Ester berani menghadapi ketidakpastian itu dan berani mengambil resiko dengan menyuruh Mordekhai untuk mengumpulkan orang Israel supaya mereka berpuasa bagi dirinya dengan tidak makan dan tidak minum selama tiga hati dan setelah itu ia akan menghadap raja dengan ketekadan “kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati” (ayat 16). Ini merupakan keputusan luar biasa. Sebuah keputusan yang lahir dari iman akan Tuhan sumber keselamatan. Iman yang menghalaukan ketakutan dan semua kecemasan. Kedua, doa merupakan sarana penyerahkan diri dan persoalan hidup kepada Tuhan. Setelah mendengar perintah dari ratu Ester, Mordekhai memulai menjalankan tugasnya dengan berdoa. Mordekhai tidak panih, walaupun berada di tengah ancaman. Dalam doa Mordekhai menyampaikan pengakuannya akan kuasa Tuhan yang tak terbatas dan menyerhkan keselamatan bangsa Israel kepada Tuhan. Mordekhai menyadari bahwa hanya Tuhan yang dapat diandalkan. Kisah ini menginspirasi kita bahwa puasa dan doa merupakan dua sarana penyerahan diri kepada kehendak Tuhan. Dalam puasa setiap pribadi berusaha mengosongkan diri untuk berpasrah kepada Tuhan dan dalam doa orang memuliakan Tuhan serta mengandalkan sumber kesemalatan. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda