Firman yang menghidupkan
...

Firman yang menghidupkan

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Selasa, 11 Maret 2025. Firman yang menghidupkan (Yesaya 55:10-11). 55:10 Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, 55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Renungan :

Membaca Yesaya 55:10-11, setiap orang percaya diundang untuk percaya bahwa Firman Allah memiliki kekuatan untuk menghasilkan buah sesuai dengan kehendak Tuhan sendiri. Dalam ayat 10, Firman Tuhan diibaratkan dengan hujan dan salju yang turun dari langit. Hujan dan salju yang turun dari langit memiliki tujuan, yaitu untuk mengairi bumi, menyuburkan tanah, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur, dan roti bagi orang yang mau makan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan hujan dan salju turun ke bumi adalah untuk memberikan kehidupan bagi semua makhluk hidup yang ada di bumi. Kalau hujan dan salju saja memberikan kehidupan apalagi Firman Tuhan, maka Yesaya menjelaskan hal itu lebih lanjut dalam ayat 11. Dalam ayat 11, dijelaskan bahwa Firman Tuhan yang keluar dari mulut Tuhan tidak akan kembali kepada-Nya dengan sia-sia. Firman Tuhan memilki kekuatan untuk melaksanakan kehendak Tuhan. Sebab Tuhan tidak pernah gagal dan Firman-Nya tentu tidak pernah gagal untuk melakukan apa yang dikehendaki Tuhan sendiri. Firman Tuhan memiliki kekuatan untuk mengubah, memberi kehidupan, dan memberikan keberhasilan. Bacaan ini sesungguhnya mengundang setiap pribadi untuk percaya bahwa Firman Tuhan itu memberi kehidupkan. Bila ada orang yang meragukannya, perhatikanlah hujan dan salju yang turun ke bumi untuk memberikan kehidupan. Alam sendiri memberi kesaksian tentang kebenaran Firman ini. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda