Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Senin, 10 Maret 2025. Kasihilah sesama, hindarilah pembalasan (Imamat 19:1-2,11-18). 19:1 TUHAN berfirman kepada Musa: 19:2 Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus. 19:11 Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya. 19:12 Janganlah kamu bersumpah dusta demi nama-Ku, supaya engkau jangan melanggar kekudusan nama Allahmu Akulah TUHAN. 19:13 Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas janganlah kautahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. 19:14 Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu Akulah TUHAN. 19:15 Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran. 19:16 Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orang-orang sebangsamu janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia Akulah TUHAN. 19:17 Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. 19:18 Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri Akulah TUHAN.
Renungan :
Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Ulangan 19:1-2 11-18. Pertama, panggilan untuk hidup kudus dan adil. Bacaan ini dibuka dengan undangan ini: “TUHAN berfirman kepada Musa: Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus” (ayat 1-2). Dalam ayat ini Tuhan mengundang umat-Nya untuk hidup kudus, seperti Tuhan sendiri, yang kudus adanya. Dalam ayat 11-16 dapat dilihat apa yang dimaksudkan dengan hidup kudus dan adil. Hidup kudus bukanlah sebatas ibadah ritual, hidup kudus adalah keberadaan dan tindakan nyata dalam hubungan dengan sesama manusia setiap hari. Dalam ayat 11-16, Tuhan memberi petunjuk tentang berbagai tindakan yang harus dihindari (dilarang), seperti mencuri, berdusta, berbuat curang, atau menindas orang lain. Dengan cara demikian, Tuhan meminta umat-Nya untuk hidup jujur, adil dan rasa saling menghormati, sebagai cerminan kekudusan Allah. Kedua, mengasihi sesama dan menghindari pembalasan. “Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri Akulah TUHAN” (ayat 17-18). Dalam kedua ayat ini ditekankan pentingnya kasih kepada sesama dan larangan untuk membenci atau menuntut balas terhadap orang lain. Kedua ayat ini mengundang umat Tuhan untuk mengasihi sesama manusia seperti mengasihi dirinya sendiri, serta untuk tidak membiarkan dendam atau kebencian menguasai hatinya. Hidup penuh kasih dan pengampunan merupakan cerminan dari kebenaran dan kekudusan Tuhan. Dalam setiap konflik, umat diajak untuk mencari perdamaian dan menghindari balas dendam, dan sebaliknya mengajak untuk kasih sesama dengan tulus. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda