Bersyukur dengan tulus
...

Bersyukur dengan tulus

Selamat pagi, selamat hari Minggu dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Minggu, 09 Maret 2025. Bersyukur dengan hati tulus (Ulangan 26:4-10). 26:4 Maka imam harus menerima bakul itu dari tanganmu dan meletakkannya di depan mezbah TUHAN, Allahmu. 26:5 Kemudian engkau harus menyatakan di hadapan TUHAN, Allahmu, demikian: Bapaku dahulu seorang Aram, seorang pengembara. Ia pergi ke Mesir dengan sedikit orang saja dan tinggal di sana sebagai orang asing, tetapi di sana ia menjadi suatu bangsa yang besar, kuat dan banyak jumlahnya. 26:6 Ketika orang Mesir menganiaya dan menindas kami dan menyuruh kami melakukan pekerjaan yang berat, 26:7 maka kami berseru kepada TUHAN, Allah nenek moyang kami, lalu TUHAN mendengar suara kami dan melihat kesengsaraan dan kesukaran kami dan penindasan terhadap kami. 26:8 Lalu TUHAN membawa kami keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung, dengan kedahsyatan yang besar dan dengan tanda-tanda serta mujizat-mujizat. 26:9 Ia membawa kami ke tempat ini, dan memberikan kepada kami negeri ini, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. 26:10 Oleh sebab itu, di sini aku membawa hasil pertama dari bumi yang telah Kauberikan kepadaku, ya TUHAN. Kemudian engkau harus meletakkannya di hadapan TUHAN, Allahmu engkau harus sujud di hadapan TUHAN, Allahmu.

Renungan :

Ulangan 26:4-10, yang dibacakan pada hari ini menggambarkan peristiwa bangsa Israel mempersembahkan hasil pertama dari bumi kepada Tuhan, dan memberikan pengakuan atas karya besar Tuhan dalam sejarah hidup mereka. Dua pokok permenungan yang boleh diambil dari bacaan hari ini adalah sebagai berikut: Pertama, pekerjaan Tuhan dalam sejarah hidup manusia. Bacaan hari ini mengundang bangsa Israel untuk mengingat sejarah hidup mereka dan karya besar Tuhan yang dilakukan terhadap mereka. “Bapaku dahulu seorang Aram, seorang pengembara. Ia pergi ke Mesir dengan sedikit orang saja dan tinggal di sana sebagai orang asing, tetapi di sana ia menjadi suatu bangsa yang besar, kuat dan banyak jumlahnya” (ayat 5). Mereka berasal dari Aram dengan jumlah yang kecil, berpindah ke Mesir dan Tuhan menyelamatkan mereka dari perbudakan Mesir, menghantar mereka ke tanah yang berlimpahkan susu dan madu. Kini mereka menjadi bangsa yang besar. Undangan ini mengingatkan setiap pribadi untuk tidak melupkan pekerjaan Tuhan di dalam hidupnya. Dengan cara yang istimewa, Tuhan telah melakukan karya besar di dalam hidup setiap pribadi. Setiap keberhasilan dan berkat yang diterima merupakan bagian dari karya besar Tuhan dalam hidup ini. Saat ini adalah kesempatan untuk mensyukuri segala yang telah Tuhan lakukan di dalam kehidupan pribadimu. Untuk itu, relevan kalau diajukan pertanyaan refleksi berikut: Apa saja peristiwa atau pengalaman dalam hidupku yang menunjukkan tangan Tuhan yang kuat dan kasih-Nya? Bagaimana saya dapat lebih mengingat karya-Nya dalam hidupku sehari-hari? Kedua, bersyukur dengan hati tulus. “Oleh sebab itu, di sini aku membawa hasil pertama dari bumi yang telah Kauberikan kepadaku, ya TUHAN” (ayat 10a). Ayat ini melukiskan sikap penuh syukur yang mendalam dan pengakuan bahwa segala yang mereka miliki adalah pemberian Tuhan. Sebuah tindakan syukur yang tulus berkat Tuhan yang mereka terima. Ayat ini sesungguhnya mengingatkan setiap pribadi bahwa memberi persembahan apa pun bentuknya semestinya merupakan ucapan syukur tulus dari hati yang dirahmati. Memberi dengan tulus menunjukkan sikap iman bahwa segala berkat yang diterima berasal dari Tuhan dan ingin diberikan kembali sebagai tanda syukur dan pengabdian kepada Tuhan. Setiap pribadi boleh bertanya: Apakah saya memberikan kepada Tuhan dengan hati penuh syukur dan ikhlas? Bagaimana saya dapat lebih menghargai berkat yang telah Tuhan berikan dengan memberi lebih banyak kepada Tuhan dan sesama? Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda