Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Sabtu, 08 Maret 2025. Iman sejati tercermin dalam tindakan nyata (Yesaya 58:9b-14). Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, 58:10 apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. 58:11 TUHAN akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah engecewakan. 58:12 Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan. Engkau akan disebutkan yang memperbaiki tembok yang tembus, yang membetulkan jalan supaya tempat itu dapat dihuni. 58:13 Apabila engkau tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari kudus-Ku apabila engkau menyebutkan hari Sabat hari kenikmatan, dan hari kudus TUHAN hari yang mulia apabila engkau menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak mengurus urusanmu atau berkata omong kosong, 58:14 maka engkau akan bersenang-senang karena TUHAN, dan Aku akan membuat engkau melintasi puncak bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan Aku akan memberi makan engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah yang mengatakannya.
Renungan :
Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Yesaya 58:9a-14: Pertama, ketaatan terhadap hukum Tuhan dan kebaikan kepada sesama. Yesaya menegaskan bahwa ketaatan kepada hukum Tuhan dengan melakukan ibadah, “berteriak minta tolong” tetapi hal ini tidak bermakna kalau tidak dinyatakan dalam kepedulian terhadap sesama, yang diucapkan oleh Yesaya demikian: “melepaskan kuk, tidak lagi menunjuk-nunjuk dengan jari dan memfitnah…”. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa iman sejati tercermin dalam tindakan nyata terhadap sesama. Kedua, terang dan kekuatan dalam ketaatan. “Terang akan terbit dalam kegelapan dan kekuatan akan diperbaharui” demikian janji Tuhan terhadap umat-Nya yang hidup menurut kehendak Tuhan. Yesaya menunjukkan bahwa hidup dalam ketaatan terhadap hukum Tuhan dan hidup benar di hadapan Tuhan merupakan kekuatan dan jaminan kebahagiaan bagi umat Tuhan. Setiap orang yang taat dan hidup benar seperti taman yang diairi dengan baik, memberikan kehidupan dan kesegaran bagi orang lain. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda