Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Sabtu, 22 Februari 2025. Pesta Tahta Santo Petrus Rasul. Pemimpin yang bijaksana dan penuh kasih (1Petrus 5:1-4). “Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.”
Renungan :
Bacaan pada pesta Tahta Santo Petrus hari ini menawarkan pokok pikiran berikut: 1) Petrus menawarkan sebuah model kepemimpinan yang bijaksana dan penuh kasih. Para penatua diajak untuk menggembalakan umat Allah atau kawanan domba Allah dengan penuh kasih dan tanggung jawab. Di dalam Gereja, kepemimpinan bukanlah hal kekuasaan, tetapi tentang pelayanan melayani dengan penuh pengabdian dan dengan sukarela. 2) Menggembalakan bukan terpaksa tetapi dengan sukarela. Petrus mengajak para penatua untuk menggembalakan kawanan domba Allah dengan sukarela, yaitu sesuai dengan kehendak Allah. Hal ini mengandung arti bahwa pelayanan yang dijalankan oleh para penatua harus lahir dari hati yang tulus dan bukan karena adanya paksaan atau tekanan dari pihak lain. Melayani sebagai sebuah tindakan pemberian diri yang tulus. 3) Penatua yang melayani dengan tulus tidak akan mencari keuntungan pribadi. Di sini, Petrus sesungguhnya menekankan motivasi pelayanan seorang pemimpin. Motivasi pelayanan pemimpin yang baik dan bijaksana adalah demi kebaikan orang yang dilayani, bukan untuk mendapat penghormatan atau mendapat keuntungan material. 4) Pemimpin demikian tentu menjadi teladan bagi kawanan domba Allah yang dipercayakan kepada pelayanannya. Petrus menyakini bahwa teladan hidup yang baik pasti akan membawa dampak yang positif bagi orang yang dilayani dan juga bagi orang lain. 5) Janji kemuliaan dari Gembala Agung. Mereka yang dengan setia dan dengan tulus hati menggembalakan kawanan domba Allah akan menerima mahkota kemuliaan dari Allah. Ini merupakan sebuah inspirasi untuk tetap melayani dengan setulus-tulusnya walaupun pada kenyataan bahwa sering orang yang melayani dengan sepenuh hati atau dengan tulus hati sering tidak dihargai oleh manusia, tetapi Tuhan menghargainya. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda