Ketaatan sebagai kunci kemenangan dan penyertaan Ilahi
...

Ketaatan sebagai kunci kemenangan dan penyertaan Ilahi

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Kamis, 2 Oktober 2025. Peringatan Wajib Para Malaikat Pelindung. Ketaatan sebagai kunci kemenangan dan penyertaan Ilahi (Keluaran 23:20-23). 23:20 Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan. 23:21 Jagalah dirimu di hadapannya dan dengarkanlah perkataannya, janganlah engkau mendurhaka kepadanya, sebab pelanggaranmu tidak akan diampuninya, sebab nama-Ku ada di dalam dia. 23:22 Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya, dan melakukan segala yang Kufirmankan, maka Aku akan memusuhi musuhmu, dan melawan lawanmu. 23:23 Sebab malaikat-Ku akan berjalan di depanmu dan membawa engkau kepada orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Kanaan, orang Hewi dan orang Yebus, dan Aku akan melenyapkan mereka.

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Keluaran 23:20–23: Pertama, malaikat sebagai otoritas Allah. Dalam ayat 20 dikatakan: “Sesungguhnya Aku mengutus seorang malaikat berjalan di depanmu, untuk melindungi engkau di jalan dan untuk membawa engkau ke tempat yang telah Kusediakan.” Teks ini menunjukkan bahwa perjalanan umat Israel bukanlah perjalanan yang tanpa arah dan tanpa perlindungan. Allah sendiri mengutus malaikat-Nya untuk mengawasi umat Israel. Malaikat berjalan di depan sebagai penunjuk jalan, pelindung, dan sebagai penghubung langsung antara langit dan bumi antara Allah dan umat-Nya. Malaikat menuntun mereka ke tempat yang telah Allah sediakan bagi umat Israel. Allah memerintahkan agar umat Israel menghormati dan taat kepada malaikat itu sebab “nama-Ku ada di dalam dia.” Ini berarti kehadiran malaikat mewakili otoritas ilahi secara penuh, yaitu mewakili otoritas Allah sendiri. Kedua, ketaatan sebagai kunci kemenangan dan penyertaan Ilahi. Selanjutnya dalam ayat 22 dikatakan: “Tetapi jika engkau sungguh-sungguh mendengarkan perkataannya... maka Aku akan memusuhi musuhmu.” Dalam ayat ini, Allah berjanji untuk memusuhi musuh umat Israel. Janji Allah ini bersyarat atau tidak diberikan secara otomatis. Pemenuhan janji ini sangat bergantung pada ketaatan yang sungguh-sungguh umat Israel terhadap suara malaikat yang diutus Allah. Di sini, ketaatan mengandung arti kepatuhan moral dan strategi rohani untuk menang dalam peperangan kehidupan. Secara implisit ayat ini menyatakan bahwa tidak semua musuh perlu dilawan secara langsung oleh kita sendiri. Ketika kita berjalan dalam ketaatan, Tuhanlah yang mengambil alih peperangan itu. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda