hidup rohani berkembangan dalam kedisiplinan dan Ketekunan
...

hidup rohani berkembangan dalam kedisiplinan dan Ketekunan

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Kamis, 18 September 2025. Hidup rohani berkembangan dalam kedisiplinan dan Ketekunan (1Timoteus 4:12-16). 4:12 Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. 4:13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar. 4:14 Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. 4:15 Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. 4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, 1 Timotius 4:12–16: Pertama, menjadi teladan. Dalam ayat 12 dikatakan: “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan...” Sering usia muda dianggap sebagai kekurangan minim pengalaman, belum matang, belum layak memimpin. Namun, Paulus justru mendorong Timotius untuk mengganti persepsi orang terhadap usia muda melalui kualitas hidup yang nyata. Keteladanan adalah bahasa otoritas yang melampaui usia. Dalam dunia yang sering lebih menghargai status atau gelar, Paulus menekankan bahwa otoritas sejati lahir dari hidup yang mencerminkan Kristus: dalam kata, tindakan, kasih, kesetiaan, dan kemurnian. Usia muda bukan alasan untuk diam justru bisa menjadi musim terbaik untuk menyala. Kedua, hidup rohani berkembangan dalam kedisiplinan dan Ketekunan. Dalam ayat 13-16 dikatakan: “Bertekunlah dalam membaca Kitab Suci, membangun, dan mengajar... Jangan lalai... Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya... Awasilah dirimu sendiri...” Dalam bagian ini, Paulus menjelaskan rangkaian tindakan konkret untuk menjalani panggilan pelayanan secara serius: bertekun, memperhatikan, tidak lalai, hidup di dalamnya, mengawasi diri dan ajaran. Inilah ritme pertumbuhan rohani yang menuntut kedisiplinan dan ketekunan, bukan sekadar semangat sesaat. Paulus menekankan bahwa dengan bertekun, Timotius tidak hanya menyelamatkan dirinya, tapi juga orang-orang yang mendengarkannya. Artinya, hidup yang dibangun dalam ketekunan rohani mempunyai daya ubah bukan hanya ke dalam, tapi juga ke luar—memberi dampak dan menyelamatkan. Pertumbuhan pribadi bukan tujuan akhir, melainkan pintu untuk keselamatan komunitas. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda