Berakar di dalam Kristus
...

Berakar di dalam Kristus

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Selasa, 9 September 2025. Berakar di dalam Kristus (Kolose 2:6-15). 2:6 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. 2:7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. 2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. 2:9 Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, 2:10 dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa. 2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa, 2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati. 2:13 Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, 2:14 dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: 2:15 Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Kolose 2:6–15: Pertama, berakar di dalam Kristus. Dalam ayat 6-7 dikatakan: “Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia, berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia...” Paulus dalam kedua ayat ini menegaskan bahwa iman sejati bukan sekadar pengetahuan atau kebiasaan, tetapi suatu hidup yang berakar, dibangun, dan bertumbuh dalam Kristus. Akar memberi kekuatan dan kestabilan. Tanpa akar yang kuat di dalam Kristus, seseorang mudah ditarik oleh “filsafat kosong” yaitu ajaran dunia yang tampak bijaksana, tetapi tidak menyelamatkan. Kedua. Di dalam Kristus kamu telah disunat. Dalam ayat 11-12 dikatakan: “Dalam Dia kamu telah disunat… yaitu penanggalan akan tubuh yang berdosa... kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan...” Disunat dalam Kristus adalah pemotongan total terhadap hidup lama, bukan sebuah simbol eksternal, melainkan karya Allah yang menyentuh inti terdalam manusia. Melalui pembaptisan, orang percaya dikuburkan bersama Kristus. Artinya hidup lama kita selesai. Namun orang percaya juga dibangkitkan bersama Dia, orang percaya menerima hidup baru yang tidak lagi tunduk pada dosa, rasa bersalah, bahkan pada kuasa dunia dan iblis. Di sini terjadi transformasi radikal kematian terhadap dosa, dan kelahiran baru dalam kuasa kebangkitan Kristus. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda