Pendamaian semesta melalui salib
...

Pendamaian semesta melalui salib

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Jumat, 5 September 2025. Pendamaian semesta melalui salib (Kolose 1:15-20). 1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, 1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. 1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. 1:18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. 1:19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, 1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Kolose 1:15–20: Kristus sebagai pusat realitas. Dalam ayat 15-16 tertulis: “Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan... segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia...” Dalam perikop ini, Kristus tidak hanya digambarkan sebagai Juruselamat pribadi, tetapi sebagai poros seluruh ciptaan. Segala sesuatu, baik yang terlihat maupun yang tidak, berasal dari-Nya, melalui-Nya, dan untuk-Nya. Jika segala sesuatu ada di dalam Dia dan untuk Dia, maka kehidupan kita, pekerjaan kita, bahkan keberadaan dunia ini bukan milik kita sendiri, melainkan bagian dari rancangan besar yang berpusat pada Kristus. Artinya, hidup sejati bukanlah tentang menemukan tujuan pribadi, tetapi menemukan kembali peran kita dalam Kristus sebagai pusat segala sesuatu. Kedua, pendamaian semesta melalui salib. Dalam ayat 20 dikatakan: “...oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya... sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.” Sering kita membatasi karya salib hanya pada keselamatan manusia secara individu. Namun, ayat ini menyatakan bahwa salib Kristus berdampak pada seluruh ciptaan, termasuk realitas di sorga. Salib bukan hanya solusi atas dosa manusia, tapi adalah titik sentral dari rekonsiliasi kosmis. Pendamaian Kristus tidak hanya menebus jiwa, tapi juga memulihkan struktur-struktur kehidupan, hubungan antarmanusia, keadilan, dan bahkan ciptaan yang terluka. Maka, hidup dalam Kristus berarti menghidupi misi pendamaian itu dalam setiap aspek kehidupan—sosial, ekologis, politik, dan spiritual. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda