Ketekunan dan kesabaran berpengharapan
...

Ketekunan dan kesabaran berpengharapan

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Kamis, 4 September 2025. Ketekunan dan kesabaran berpengharapan (Kolose 1:9-14). 1:9 Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, 1:10 sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, 1:11 dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, 1:12 dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang. 1:13 Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih 1:14 di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Efesus 1:9-14: Pertama, genggamlah hikmat ilahi untuk hidup yang berkenan kepada Tuhan. Dalam ayat 9 dikatakan: “Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna.” Pada ayat ini, Paulus mengajak setiap orang percaya untuk terus berdoa agar menerima hikmat dan pengertian yang benar, supaya dapat memahami kehendak Tuhan secara sempurna. Pengetahuan duniawi saja tidak cukup orang percaya perlu hikmat ilahi agar hidup layak dan berkenan di hadapan Tuhan. Hidup yang berkenan bukanlah hasil usaha manusia semata, tetapi buah dari pertumbuhan dalam pengetahuan yang benar tentang Allah. Kedua, ketekunan dan kesabaran berpengharapan. Dalam ayat 11 Paulus berkata: “…dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar..” Paulus mengingatkan orang percaya bahwa dalam perjalanan hidup, orang percaya akan menghadapi tantangan yang membutuhkan kekuatan, ketekunan dan kesabaran berpengharapan. Paulus mengajak orang percaya untuk tidak mengandalkan kekuatan manusia, melainkan kuasa kemuliaan Tuhan. Itulah yang menguatkan. Dengan kuasa kemuliaan Tuhan orang percaya sudah dipindahkan dari kegelapan ke dalam kerajaan terang dan menerima penebusan serta pengampunan dosa. Untuk itu setiap orang percaya dipanggil untuk mengucap syukur dengan sukacita. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda