Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Rabu, 3 September 2025. Peringatan wajib St. Gregorius Agung Injil sejati: dikenali dan dialami dalam kasih karunia (Kolose 1:1-8). 1:1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus, oleh kehendak Allah, dan Timotius saudara kita, 1:2 kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, menyertai kamu.1:3 Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu, 1:4 karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, 1:5 oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil, 1:6 yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya. 1:7 Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras, kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang setia. 1:8 Dialah juga yang telah menyatakan kepada kami kasihmu dalam Roh.
Renungan :
Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Kolose 1:1–8: Pertama, iman, kasih, dan pengharapan. Dalam ayat 4-5 tertulis: “…karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil.” Dalam ayat 4–5 ini, Paulus menyebut tiga pilar utama kehidupan Kristen: iman dalam Kristus, kasih terhadap semua orang kudus, dan pengharapan yang disediakan di surga. Yang menarik adalah urutan dan keterkaitannya: kasih timbul karena pengharapan, dan semua ini adalah buah dari Injil yang diberitakan dan diterima. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan Kristen bersumber pada iman akan Kristus dan iman itu menghasilkan kasih yang nyata dalam komunitas, dan semuanya bertumpu pada pengharapan yang kokoh yang disediakan di surga. Injil yang sejati mengakar dalam hati dan berbuah dalam relasi. Kedua, Injil sejati: dikenali dan dialami dalam kasih karunia. Dalam ayat 6 dikatakan: “Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.” Ayat ini menekankan bahwa Injil berbuah dan berkembang bukan hanya karena didengar, tetapi karena dikenal dengan sebenarnya, yaitu dengan mengalami kasih karunia Allah. Paulus menunjukkan bahwa pertumbuhan rohani sejati terjadi ketika Injil tidak hanya menjadi informasi, tapi mentransformasi hati manusia untuk berbuah dan berkembang dalam kasih Allah. Hal ini ditegaskan oleh kesaksian tentang Epafras, seorang pelayan Kristus yang setia, yang bukan hanya menyampaikan ajaran, tetapi juga membawa kasih yang dalam Roh (ayat 8). Artinya, pengajaran yang hidup selalu membawa kasih yang nyata. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda