Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Sabtu, 08 Februari 2025. Panggilan kepada ketaatan (Ibrani 13:15-17, 20-21). “Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban yang demikianlah yang berkenan kepada Allah. Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu. Maka Allah damai sejahtera, yang oleh darah perjanjian yang kekal telah membawa kembali dari antara orang mati Gembala Agung segala domba, yaitu Yesus, Tuhan kita, kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya, dan mengerjakan di dalam kita apa yang berkenan kepada-Nya, oleh Yesus Kristus. Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Amin.” Penulis surat kepada orang Ibrani mengundang setiap orang beriman untuk: 1) bersyukur kepada Allah dengan ucapan bibir, dengan berbuat baik dan dengan memberi bantuan. Tuhan berkenan kepada orang yang berbuat baik dan yang ringan tangan membantu sesama. 2) Taat kepada para pemimpin. Ketaatan dan kesetiaan (tunduk) seorang beriman kepada para pemimpin sebagai orang yang bertanggung jawab atas jiwa-jiwanya harus didasarkan pada ketaatan dan kesetiaan kepada Allah. Artinya, orang beriman pertama-tama, dalam hubungan pribadi dengan Allah, harus taat dan setia kepada Allah. Kedua, seorang beriman yang taat dan setia pasti taat dan setia kepada Gereja katolik yang kudus. Ketiga, seorang beriman yang taat dan setia pasti akan taat dan setia kepada para pemimpinnya. Tentu pemimpin yang terus menjaga jiwa mereka dengan doa-doanya dan dengan teladan hidupnya. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).
Renungan :
Kembali ke Beranda