Keberanian lahir dari ketaatan
...

Keberanian lahir dari ketaatan

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Jumat, 29 Agustus 2025. Peringatan wajib wafatnya St. Yohanes Pembaptis. Keberanian lahir dari ketaatan (Yeremia 1:17-19). 1:17 Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! 1:18 Mengenai Aku, sesungguhnya pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu, menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imamnya dan rakyat negeri ini. 1:19 Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Yeremia 1:17–19: Pertama, keberanian lahir dari ketaatan. Dalam ayat 17 dikatakan: “Tetapi engkau ini, baiklah engkau bersiap, bangkitlah dan sampaikanlah kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka!” Dalam ayat ini, Tuhan tidak meminta Yeremia untuk percaya pada kekuatannya sendiri, melainkan untuk tunduk dan taat menyampaikan segala yang diperintahkan Tuhan kepadanya tanpa takut. Tuhan memberikan peringatan tegas kepada Yeremia: “Janganlah gentar... supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka.” Ketakutan bukan sekadar reaksi manusiawi, melainkan dapat merupakan bentuk ketidakpercayaan terhadap penyertaan Tuhan. Ketaatan dan keberanian menjadi dua sisi dari satu mata uang rohani. Tunduk dan taatlah maka engkau akan berdiri tegak bahkan di hadapan musuh yang paling besar. Dengan kata lain, ayat ini menggugah kesadaran orang percaya bahwa keberanian sejati dalam panggilan hidup lahir dari sikap tunduk atau taat mutlak pada kehendak Allah. Kedua, identitas yang diberikan Tuhan kepada Yeremia. Dalam ayat 18-19 dikatakan: “Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu... tiang besi... tembok tembaga... Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau...” Di sini Tuhan tidak menjanjikan kenyamanan, tetapi kekuatan. Yeremia dihadapkan pada realitas kekerasan dan penolakan: dia akan ditentang oleh raja, imam, dan rakyatnya sendiri. di sini terlihat ada sesuatu yang luar biasa yaitu Tuhan terlebih dahulu membentuk identitas Yeremia sebelum badai itu datang. Yeremia dijadikan “kota berkubu,” bukan karena Yeremia hebat, tapi karena Tuhan menyertainya. Dalam perspektif Allah, kekuatan bukan soal siapa yang bersamamu, tapi siapa yang membentuk dan menyertaimu. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda