Yang terluput yang diutus
...

Yang terluput yang diutus

Selamat pagi, selamat hari Minggu dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Minggu, 24 Agustus 2025. Minggu Biasa XXI. Yang terluput yang diutus (Yesaya 66:18-21). 66:18 Aku mengenal segala perbuatan dan rancangan mereka, dan Aku datang untuk mengumpulkan segala bangsa dari semua bahasa, dan mereka itu akan datang dan melihat kemuliaan-Ku. 66:19 Aku akan menaruh tanda di tengah-tengah mereka dan akan mengutus dari antara mereka orang-orang yang terluput kepada bangsa-bangsa, yakni Tarsis, Pul dan Lud, ke Mesekh dan Rosh, ke Tubal dan Yawan, ke pulau-pulau yang jauh yang belum pernah mendengar kabar tentang Aku dan yang belum pernah melihat kemuliaan-Ku, supaya mereka memberitakan kemuliaan-Ku di antara bangsa-bangsa. 66:20 Mereka itu akan membawa semua saudaramu dari antara segala bangsa sebagai korban untuk TUHAN di atas kuda dan kereta dan di atas usungan, di atas bagal dan unta betina yang cepat, ke atas gunung-Ku yang kudus, ke Yerusalem, firman TUHAN, sama seperti orang Israel membawa korban dalam wadah yang tahir ke dalam rumah TUHAN. 66:21 Juga dari antara mereka akan Kuambil imam-imam dan orang-orang Lewi, firman TUHAN.

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan pertama hari Minggu ini, Yesaya 66:18–21: Pertama, undangan bagi segala bangsa. Dalam ayat 18 Tuhan berfirman: “Aku datang untuk mengumpulkan segala bangsa dari semua bahasa, dan mereka itu akan datang dan melihat kemuliaan-Ku.” Nubuat nabi Yesaya ini menandai terjadinya pergeseran besar dalam pemahaman iman, yaitu kemuliaan Tuhan tidak lagi terbatas bagi Israel saja, melainkan meluas bagi seluruh umat manusia. Tuhan ingin agar semua bangsa, termasuk yang “belum pernah mendengar kabar tentang Aku” (ayat 19) dapat mengalami kehadiran dan kemuliaan-Nya. Nubuat ini mengundang setiap orang percaya untuk keluar dari zona nyaman untuk membawa kemuliaan Tuhan kepada mereka yang belum pernah mendengarnya. Kedua, yang terluput yang diutus. Dalam ayat 19 dikatakan: “Aku akan menaruh tanda di tengah-tengah mereka dan akan mengutus dari antara mereka orang-orang yang terluput...” Dalam ayat ini jelas dinyatakan bahwa Tuhan tidak memilih duta besar-Nya dari kalangan elit, tetapi dari mereka yang “terluput”: mereka yang selamat, yang mungkin terluka dan telah mengalami penyelamatan. Mereka diutus bukan hanya untuk kembali ke Yerusalem, tetapi untuk pergi jauh: ke Tarsis, Pul, Lud, bahkan “ke pulau-pulau yang jauh” (ayat 19). Nabi Yesaya melalui bacaan ini menegaskan bahwa pengalaman diselamatkan merupakan awal sebuah perutusan. Setiap orang yang telah mengalami kasih dan kebaikan Tuhan dipanggil untuk berbagi. Mari berbagi kasih dan kebaikan Tuhan kepada sesama. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda