Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Rabu, 06 Agustus 2025. Pesta Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya. Kerajaan yang tak akan musnah (Daniel 7:9-10,13-14). 7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar 7:10 suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. 7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. 7:14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
Renungan :
Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Daniel 7:13–14: Anak Manusia di atas awan. Dalam ayat 13 dikatakan: “Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.” Daniel melihat sosok “seperti Anak Manusia” datang bersama awan-awan ke hadapan Yang Lanjut Usianya. Ini merupakan sebuah gambaran yang dalam dan penuh makna. Awan dalam Alkitab sering menandakan kehadiran Yang Ilahi. Yang Ilahi datang dalam sosok “Anak Manusia”, sebuah sebutan yang melekat pada kerendahan, kemanusiaan, dan penderitaan. Sebab di dalam kerajaan Allah, kekuatan diukur dari kelembutan yang penuh ketaatan. Kemuliaan ilahi justru diberikan kepada pribadi yang sepenuhnya mengosongkan diri demi kebenaran dan kasih. Dalam dunia yang memuja kekuatan kasar dan pencitraan, Tuhan menobatkan yang lemah-lembut, yang setia, dan yang rendah hati. Kedua, Kerajaan yang tak akan musnah. Dalam ayat 14 dikatakan: “Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.” Di tengah berbagai kerajaan dunia yang datang dan pergi—dengan ambisi politik, kekuasaan militer, dan kejayaan sementara—Daniel melihat satu kerajaan yang tidak akan lenyap, tidak akan musnah, dan melampaui batas bangsa, suku, dan bahasa. Kerajaan ini abadi dalam waktu dan meluas tanpa batas ruang dan budaya. Kerajaan “Anak Manusia” ini bertumbuh dalam kesetiaan, pengorbanan, dan kebenaran. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda