Menguduskan diri
...

Menguduskan diri

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Kamis, 24 Juli 2025. Menguduskan diri (Keluaran 19: 1-2,9-11,16-20b). 19:1 Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai pada hari itu juga. 19:2 Setelah mereka berangkat dari Rafidim, tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang gurun orang Israel berkemah di sana di depan gunung itu. 19:9 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu. Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa itu kepada TUHAN. 19:10 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: Pergilah kepada bangsa itu suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya. 19:11 Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap, sebab pada hari ketiga TUHAN akan turun di depan mata seluruh bangsa itu di gunung Sinai. 19:16 Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan. 19:17 Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung. 19:18 Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat. 19:19 Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh. 19:20 Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu, maka TUHAN memanggil Musa ke puncak gunung itu, dan naiklah Musa ke atas.

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Keluaran 19:1–20: Pertama, menguduskan diri. Dalam ayat 10-11 orang Israel diperintahkan untuk menguduskan diri mereka sebelum bertemu dengan Tuhan: “Suruhlah mereka menguduskan diri… mencuci pakaian… bersiap menjelang hari ketiga…” Sebelum Tuhan menyatakan diri-Nya di Sinai, Tuhan memerintahkan umat Israel untuk menguduskan diri, mencuci pakaian, dan bersiap tiga hari. Menguduskan diri berarti umat Israel diminta untuk memisahkan diri dari dosa dan hal-hal duniawi serta memfokuskan diri untuk bertemu dengan Tuhan. Mencuci pakaian merupakan lambang pembersihan diri kenajisan lahiriah sebagai bagian dari persiapan untuk bertemu Tuhan. Di sini ingin ditekankan bahwa persiapan batiniah dan lahiriah penting dalam perjumpaan dengan Tuhan. Persiapan dilakukan dalam tiga hari. Angka tiga (3) dalam Alkitab merupakan simbol kekudusan. Itu berarti manusia perlu menyiapkan/menyucikan segenap diri untuk bertemu Tuhan, yang adalah kudus. Perelu disadari bahwa kesucian bukanlah aksesori, melainkan prasyarat untuk memahami dan mengalami Allah dengan utuh. Pengudusan diri adalah bentuk keterbukaan total kepada Tuhan. Kedua, kedahsyatan Tuhan. Dalam ayat 18 dikatakan: “Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap… TUHAN turun ke atasnya dalam api… dan seluruh gunung itu gemetar sangat…” Dalam peristiwa ini, Tuhan tidak datang dalam bisikan lembut, melainkan dalam guruh, api, asap, dan guncangan bumi. Gunung pun gemetar. Inilah pengalaman umat Israel akan Allah yang Mahatinggi, Mahakudus, dan benar-benar lain dari manusia. Tuhan yang dahsyat. Pengalaman ini memberikan gambaran kepada setiap orang percaya bahwa Tuhan dalam hadir dalam pengalaman yang romantis, lembut dan penuh kasih, dan Tuhan juga dapat hadir dalam kedahsyatan yang menggetarkan. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda