Harapan di tengah kesulitan
...

Harapan di tengah kesulitan

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Kamais, 17 Juli 2025. Harapan di tengah kesulitan (Keluaran 3:13-20). 3:13 Lalu Musa berkata kepada Allah: Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? --apakah yang harus kujawab kepada mereka? 3:14 Firman Allah kepada Musa: AKU ADALAH AKU. Lagi firman-Nya: Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu. 3:15 Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun. 3:16 Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel dan katakanlah kepada mereka: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta berfirman: Aku sudah mengindahkan kamu, juga apa yang dilakukan kepadamu di Mesir. 3:17 Jadi Aku telah berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. 3:18 Dan bilamana mereka mendengarkan perkataanmu, maka engkau harus beserta para tua-tua Israel pergi kepada raja Mesir, dan kamu harus berkata kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah menemui kami oleh sebab itu, izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami. 3:19 Tetapi Aku tahu, bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kamu pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat. 3:20 Tetapi Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di tengah-tengahnya sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi.

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Keluaran 3:13–20: Pertama, nama Allah. Dalam ayat 13, Musa bertanya tentang nama Allah “Bagaimana tentang nama-Nya?”. Musa ingin mendapatkan pegangan yang meyakinkan untuk membuktikan legitimasinya kepada bangsa Israel. Namun Allah tidak memberi nama dalam pengertian biasa. Dalam ayat 14, Allah menyatakan diri-Nya sebagai “AKU ADALAH AKU” (Ibrani: Ehyeh Asher Ehyeh)—suatu pernyataan eksistensial dan misterius. Selanjutanya Allah berkata: “AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu”. Mendengar hal ini, tentunya Musa bingung. Dengan cara ini, sesungguhnya ingin dikatakan bahwa nama Allah bukan sekadar label atau informasi tetapi sebuah perjumpaan yang hidup. Untuk mengenal Allah, sesungguhnya setiap pribadi diundang masuk dalam relasi yang dinamis dengan Dia—yang tidak dapat dibatasi oleh definisi, melainkan dialami dalam kehadiran dan perjalanan hidup. Kedua, harapan di tengah kesulitan. Musa belum beranjak dari tempatnya untuk pergi menghadap firaun. Firaun pun belum mendengar apa-apa tentang rencana Allah membebaskan bangsa Ibarani. Namun dalam ayat 17-20, Allah dengan tegas mengatakan bahwa Ia sudah memperhatikan penderitaan umat-Nya, dan bahwa setelah raja Mesir bersikeras tidak mengijinkan orang Ibrani keluar dari Mesir, Allah akan melakukan pembebasan dengan cara yang ajab, dan pembebasan tersebut pasti terjadi. Allah berbicara tentang masa depan yang sudah dirancangkan-Nya. Allah memberi harapan di tengah realitas penuh penindasan. Musa percaya dan melakukan kehendak Allah ini. Bagi Musa percaya berarti berjalan karena yakin Allah sudah mendahuluinya. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda