Dipanggil sejak dalam kandungan
...

Dipanggil sejak dalam kandungan

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Selasa, 24 Juni 2025. Hari Raya Kelahiran St. Yohanes Pembaptis. Dipanggil sejak dalam kandungan (Yesaya 49:1-6). 49:1 Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. 49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. 49:3 Ia berfirman kepadaku: Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku. 49:4 Tetapi aku berkata: Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna namun, hakku terjamin pada TUHAN i dan upahku pada Allahku. 49:5 Maka sekarang firman TUHAN, yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya, dan supaya Israel dikumpulkan kepada-Nya--maka aku dipermuliakan di mata TUHAN, dan Allahku menjadi kekuatanku --,firman-Nya: 49:6 Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Yesaya 49:1–6 yang diintegrasikan dengan makna Pesta Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis: Pertama, dipanggil sejak dalam kandungan. Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku (Yes 49:1). Nabi Yesaya berbicara tentang panggilan ilahi yang telah dimulai sejak dalam kandungan, sebelum orang itu lahir ke dunia. Apa yang dikatakan nabi Yesaya ini selaras dengan kisah Yohanes Pembaptis yang sudah melonjak kegirangan dalam rahim Elisabet saat bertemu Maria (Luk 1:41). Yohanes, seperti Yesaya, dipanggil sejak masih berada di dalam kandungan dan diutus untuk mempersiapkan jalan bagi Mesias. Kedua, keletihan menuju Terang bangsa-bangsa. Aku telah bersusah-susah dengan percuma... namun, hakku terjamin pada Tuhan... Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa (Yes 49:4,6). Ayat 4 merupakan jawaban nabi Yesaya terhadap Firman Tuhan dalam ayat 3. Nabi Yesaya memang dipanggil untuk menjadi terang bangsa-bangsa walaupun pada awalnya ia harus banyak mengalami pergulatan. Yohanes Pembaptis menjalani hidup yang keras—hidup di padang gurun, mewartakan pertobatan, dan akhirnya mati sebagai martir. Namun seperti dalam nubuat Yesaya, keletihannya tidak sia-sia. Justru melalui ketekunannya, Allah menjadikannya terang, bentara yang menunjukkan Mesias kepada dunia. Pada pesta Santo Yohanes Pembaptis hari ini, kita boleh belajar bahwa hidup memiliki misi sejak awal dan kesetiaan pada panggilan perutusan, walaupun penuh tantangan, akan dipakai Allah untuk menyatakan keselamatan-Nya. Mari belajar keutamaan-keutamaan yang diwariskan oleh St. Yohanes Pembaptis: rendah hati, setia, dan berani menjadi suara yang menyiapkan jalan Tuhan. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda