Selamat pagi, selamat hari Minggu dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Minggu, 22 Juni 2025. Pesta Tubuh dan Darah Kristus Tanggapan iman (Kejadian 14:18-20). 14:18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi. 14:19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi, 14:20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu. Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
Renungan :
Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan pertama hari ini, Kejadian 14:18–20 dalam kaitannya dengan Pesta Tubuh dan Darah Kristus (Corpus Christi): Pertama, Melkisedek sebagai pralambang Kristus: Imam yang mempersembahkan roti dan anggur (ayat 18). Melkisedek muncul sebagai figur yang unik: raja dan imam Allah Yang Mahatinggi, yang mempersembahkan roti dan anggur. Ini merupakan gambaran awal atau pralambang dalam Perjanjian Lama tentang Kristus, Imam Agung yang mempersembahkan Tubuh dan Darah-Nya dalam rupa roti dan anggur pada Perjamuan Terakhir. Dalam Pesta Tubuh dan Darah Kristus, kita merayakan anugerah besar ini—Kristus sendiri menjadi santapan rohani bagi kita, menghadirkan pengampunan dan persekutuan sejati dengan Allah. Peertanyaan yang perlu direnungkan hari ini adalah apakah saya datang ke perayaan Ekaristi dengan iman bahwa yang roti dan anggur yang saya terima adalah sungguh Tubuh dan Darah Kristus, Sang Raja dan Imam Agung? Kedua, tanggapan iman Abram: pemberian persembahan sebagai balasan atas berkat Allah (ayat 20). Setelah menerima berkat dari Melkisedek, Abram memberikan sepersepuluh dari semuanya, sebuah tindakan syukur dan penyerahan diri kepada Allah. Dalam konteks Ekaristi, kita pun diajak untuk memberi tanggapan yang sama: menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan yang telah memberkati kita melalui Tubuh dan Darah-Nya. Hal ini merupakan panggilan untuk hidup dalam rasa syukur, ketaatan, dan mempersembahkan diri sebagai bentuk cinta dan hormat kepada Allah. Pertanyaan untuk direnungkan: Apakah hidupku menjadi sebuah persembahan yang pantas kepada Allah yang telah terlebih dahulu mengasihiku dalam Sakramen Ekaristi? Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda