Pelayan Allah yang tangguh dan murni
...

Pelayan Allah yang tangguh dan murni

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Senin, 16 Juni 2025. Pelayan Allah yang tangguh dan murni (2 Korintus 6:1-10). 6:1 Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima. 6:2 Sebab Allah berfirman: Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau. Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu. 6:3 Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela. 6:4 Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran, 6:5 dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa 6:6 dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan kemurahan hati dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik 6:7 dalam pemberitaan kebenaran dan kekuasaan Allah dengan menggunakan senjata-senjata keadilan untuk menyerang ataupun untuk membela 6:8 ketika dihormati dan ketika dihina ketika diumpat atau ketika dipuji ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai, 6:9 sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati 6:10 sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, 2 Korintus 6:1–10: Pertama, jangan menyia-nyiakan kasih karunia Allah. Dalam ayat 2, Paulus menasehati teman-teman sekerjanya untuk tidak menyia-nyiakan kasih karunia Allah. Kasih karunia Allah merupakan anugerah yang amat besar dan amat berharga, karena itu orang tidak boleh menganggap remeh atau menyia-nyiakannya. Menurut Paulus, hidup sesuai dengan kasih karunia yang telah diterima adalah hidupi dalam ketaatan, dan kesetiaan. Orang percaya yang hidup dalam ketaatan dan kesetiaan akan menghadapi “waktu perkenanan” dan “hari penyelamatan” dengan penuh sukacita. Itulah saat untuk melayani Tuhan dalam ketaatan dan kesetiaan. Kedua, pelayan Allah yang tangguh dan murni. Dalam ayat 3-10, Paulus menggambarkan secara cukup rinci tentang hidup sebagai pelayan Allah. Pelayan sejati tidak mencari kenyamanan, melainkan melayani dengan kesetiaan di tengah penderitaan. Paulus menunjukkan sikap setia seorang pelayan Allah yang tetap berdiri teguh meskipun mengalami penderitaan, hinaan, dan ketidakadilan, sambil terus menjaga hati tetap murni, mengasihi dengan tulus, serta hidup dalam kuasa Roh Kudus. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda