Selubung yang menutupi hati
...

Selubung yang menutupi hati

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Kamis, 12 Juni 2025. Selubung yang menutupi hati (2Korintus 3:15-4:1,3-6). 3:15 Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka. 3:16 Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil dari padanya. 3:17 Sebab Tuhan adalah Roh dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. 3:18 Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. 4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. 4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, 4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. 4:5 Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Yesus. 4:6 Sebab Allah yang telah berfirman: Dari dalam gelap akan terbit terang!, Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, 2 Korintus 3:15–4:6: Pertama, selubung yang menutup hati. Pada ayat 15 dikatakan: “Bahkan sampai pada hari ini, setiap kali mereka membaca kitab Musa, ada selubung yang menutupi hati mereka”. Kata-kata ini merupakan penjelasan yang menunjukkan bahwa tulisan-tulisan Musa yang sering dibaca, dan diberitakan di sinagoga-sinagoga Yahudi terdapat selubung yang menutup hati mereka. Selubung yang dimaksudkan Paulus di sini adala selubung kebutaan, ketidaktahuan tentang Kristus, yang telah dinubuatkan oleh Kitab Suci Perjanjian Lama. Selubung yang menutupi hati manusia untuk memahami dan menghalangi perjumpaan sejati dengan Allah. Ketika seseorang membuka hatinya kepada Tuhan, selubung itu diangkat, dan Roh Allah mulai bekerja dalam hidupnya. Roh Tuhan hadir dan memberikan kemerdekaan. Teks ini merupakan undangan kepada setiap orang percaya untuk mengalami transformasi diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya (ayat 18). Proses ini terjadi karena kemuliaan Tuhan yang memancar melalui Roh-Nya ke dalam hati setiap orang percaya. Kedua, dari dalam kegelapan akan terbit terang. Dalam pasal 4:5, Paulus dengan tegas mengatakan bahwa Injil bukanlah tentang diri para pemberita, tetapi tentang Yesus Kristus sebagai Tuhan. Sebab Allah yang dahulu menciptakan terang dari kegelapan: “dari dalam kegelapan akan terbit terang” (4:6), saat ini menyalakan terang dalam hati setiap orang percaya agar dapat memahami dan memancarkan kemuliaan Allah yang terlihat di dalam Kristus. Pertanyaan bagi setiap kita: Apakah terang Injil bersinar melalui hidup saya? Apakah saya menyadari bahwa terang ini harus dibagi sehingga menerangi orang lain yang masih hidup dalam kegelapan? Renungkanlah! Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda