Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Selasa, 10 Juni 2025. Yesus Kristus adalah kepastian janji Allah. (2Korintus 1:18-22). 1:18 Demi Allah yang setia, janji kami kepada kamu bukanlah serentak ya dan tidak. 1:19 Karena Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kamu, yaitu olehku dan oleh Silwanus dan Timotius, bukanlah ya dan tidak, tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada ya. 1:20 Sebab Kristus adalah ya bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan Amin untuk memuliakan Allah. 1:21 Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, 1:22 memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.
Renungan :
Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, 2 Korintus 1:18–22: Pertama, Yesus Kristus adalah kepastian janji Allah. Dalam ayat 19 ditegaskan bahwa di dalam Kristus tidak ada ya dan tidak, melainkan hanya ya. Di dalam ayat ini, Paulus pertama-tama menunjukkan sifat manusia sering tidak setia, yang sering menjawab serentak “ya” dan “tidak”. Sebuah sikap pling plang. Sifat ini tidak ada pada Allah. Di dalam Kristus hanya ada “ya”. Hal ini berarti bahwa semua janji Allah tentang keselamatan, kasih, penyertaan, dan kehidupan kekal, semuanya pasti digenapi dalam Yesus Kristus. Dia adalah kepastian dan kegenapan dari semua janji Allah kepada umat-Nya. Seperti yang dikatakan dalam ayat 20: “Sebab Kristus adalah ya bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan Amin untuk memuliakan Allah.” Kedua, Roh Kudus: meterai dan jaminan hidup baru dalam Kristus. Dalam ayat 21–22, Paulus menyatakan bahwa Allah telah meneguhkan, mengurapi, memeteraikan, dan memberikan Roh Kudus di dalam hati kita. Roh Kudus menjadi jaminan atau “uang muka” (jaminan awal/deposito) dari apa yang Allah sediakan bagi kita — yaitu kepenuhan hidup kekal dan kemuliaan bersama-Nya. Roh Kudus menjadi kekuatan yang meneguhkan iman orang percaya dan menjadi tanda bahwa setiap orang percaya adalah milik Allah. Dengan hidup dalam Roh, setiap orang percaya dimampukan untuk tetap setia, bersaksi, dan bertumbuh dalam kekudusan sebagai anak-anak Allah dan anggota tubuh Kristus. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda