Tuhan mengasihi dan memulihkan yang rendah
...

Tuhan mengasihi dan memulihkan yang rendah

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Sabtu, 31 Mei 2025. Pesta Maria mengunjungi Elisabet. Tuhan mengasihi dan memulihkan yang rendah (Zefanya 3:14-18). 3:14 Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! 3:15 TUHAN telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni TUHAN, ada di antaramu engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. 3:16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu. 3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai, 3:18 seperti pada hari pertemuan raya. Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Zefanya 3:14–18 dan Luk 1:39–56. Kedua bacaan ini memiliki hubungan yang dapat memperdalam pemahaman kita tentang karya Allah yang penuh kasih, serta sukacita dan pemulihan yang dihadirkan-Nya dalam sejarah keselamatan. Pertama, sukacita karena Tuhan hadir di tengah umat-Nya. Dalam Zefanya 3:14–15, umat diajak untuk bersorak-sorai dan bersukacita karena Tuhan hadir di tengah-tengah mereka dan Tuhan menghapus hukuman atas mereka. Demikian pula, dalam kunjungan Maria kepada Elisabet, kehadiran Yesus dalam rahim Maria membawa sukacita yang meluap bagi Elisabet, dan sukacita tersebut dialami oleh Yohanes yang berada dalam kandungan Elisabet: “Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus” (Luk 1:41). Perjumpaan Maria dan Elisabet bukanlah sekadar momentum kekeluargaan, tetapi momentum penggenapan nubuat Zefanya. Tuhan benar-benar hadir di tengah umat-Nya dalam pribadi Yesus Kristus. Sukacita Elisabet dan Maria mencerminkan sukacita Sion karena kehadiran Raja yang membawa damai. Kedua, Tuhan mengasihi dan memulihkan yang rendah. Dalam Zefanya 3:17 dikatakan bahwa Tuhan: “membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau...” Sementara Maria, dalam Magnificat-nya (Luk 1:46–55), mengungkapkan pengalaman pribadi yang serupa: “Jiwaku memuliakan Tuhan... sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya... Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku...” Dalam kedua bacaan hari ini, terlihat bahwa Tuhan memulihkan martabat yang rendah, mengangkat yang hina, dan menyatakan kasih-Nya secara pribadi dan menyeluruh kepada hamba-hamba-Nya. Kasih Allah kepada umat-Nya yang dikisahkan dalam bacaan Zefanya di atas menjadi nyata dalam pengalaman Maria, yang bukan hanya dipilih, tetapi juga dipenuhi kasih dan dimuliakan oleh Allah. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda