Allah yang hidup
...

Allah yang hidup

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Rabu, 28 Mei 2025. Allah yang hidup (Kisah Para Rasul 17:22-18:1). 17:22 Paulus pergi berdiri di atas Areopagus dan berkata: Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa. 17:23 Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu. 17:24 Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, 17:25 dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. 17:26 Dari satu orang saja Ia telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, 17:27 supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing. 17:28 Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga. 17:29 Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir, bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia. 17:30 Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat. 17:31 Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati. 17:32 Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata: Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu. 17:33 Lalu Paulus pergi meninggalkan mereka. 17:34 Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan dia dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Areopagus, dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka. 18:1 Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus.

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Kisah Para Rasul 17:22–34, saat Paulus berbicara di Areopagus: Pertama, Allah yang hidup. Paulus berkeliling di Areopagus dan melihat bahwa orang-orang Atena sangat religius. Mereka menyembah dewa-dewa dan juga menyembah Allah yang tidak dikenal, seperti yang tertulis pada sebuah mezbah. Tulisan pada mezbah itu menjadi pintu masuk bagi Paulus untuk mewartakan Yesus Kristus Tuhan yang bangkit, Tuhan yang diimaninya. Tuhan yang hidup itu tidak diam dalam kuil-huil, seperti yang dikatakan Paulus dalam ayat 24-25: “Allah... tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia dan juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa…” Paulus menegaskan bahwa Allah yang sejati tidak bisa dibatasi oleh tempat atau benda, karena Dia adalah Pencipta alam semesta. Allah tidak membutuhkan pelayanan manusia, justru manusialah yang hidup oleh-Nya. Kedua, Allah mengundang semua orang untuk bertobat dan mengenal-Nya. Setelah menjelaskan tentang Allah yang hidup, Paulus mengundang orang Atena kepada pertobatan. Dalam ayat 30, Paulus berkata: “Sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat”. Paulus menegaskan bahwa semua orang dipanggil untuk bertobat dan mengenal Allah yang benar, yang telah menyatakan diri-Nya melalui Yesus Kristus — yang bangkit dari kematian. Injil bukan hanya untuk orang Yahudi, tapi untuk segala bangsa. Ini adalah undangan universal yang menuntut tanggapan pribadi. Iman akan Yesus Kristus menuntun setiap orang percaya untuk melakukan pertobatan. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda