Penggenapan janji Allah
...

Penggenapan janji Allah

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Jumat, 16 Mei 2025. Penggenapan janji Allah (Kisah Para Rasul 13:26-33). 13:26 Hai saudara-saudaraku, baik yang termasuk keturunan Abraham, maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan itu sudah disampaikan kepada kita. 13:27 Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Dia, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. 13:28 Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati itu, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Ia dibunuh. 13:29 Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. 13:30 Tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati. 13:31 Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. 13:32 Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, 13:33 telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini.

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Kisah Para Rasul 13:26–33 adalah: Pertama, kabar keselamatan adalah penggenapan janji Allah. Dalam ayat 32-33, Paulus menegaskan bahwa kabar keselamatan dalam Yesus adalah penggenapan dari janji Allah kepada nenek moyang bangsa Israel. Allah setia pada janji-Nya, walaupun manusia sering gagal mengenali rencana karya keselamatan-Nya. Hal itu dilakukan oleh para pemimpin Yerusalem yang menolak Yesus (ayat 27). Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Allah berdaulat atas kematian dan menggenapi janji-Nya dengan cara yang melampaui harapan manusia. Paulus ingin menegaskan bahwa rencana Allah tidak pernah gagal, dan setiap janji-Nya akan digenapi tepat pada waktunya. Segala sesuatu akan indah pada waktunya. Kedua, Yesus yang bangkit merupakan Kabar Sukacita bagi semua orang. Dalam ayat 30-31, Paulus menjelaskan bahwa kebangkitan Yesus dari kematian menjadi pusat iman Kristen dan sumber sukacita serta harapan bagi seluruh umat manusia. Paulus dan para saksi mata memberitakan fakta ini dengan penuh keyakinan. Mereka sendiri melihat dan mengalami-Nya peristiwa penampakan Yesus. Yesus hadir di tengah-tengah mereka dan menyalami mereka. Yesus hidup dan mengutus mereka untuk menjadi saksi-Nya di seluruh dunia. Yesus mengutus mereka untuk mewartakan kabar keselamatan dan pengampunan. Setiap orang percaya dipanggil untuk menjadi saksi sukacita kebangkitan dalam perkataan dan perbuatan. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda