Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Kamis, 15 Mei 2025. Kesetiaan Allah dalam sejarah keselamatan (Kisah Para Rasul 13:13-25). 13:13 Lalu Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem. 13:14 Dari Perga mereka melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. 13:15 Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat menyuruh bertanya kepada mereka: Saudara-saudara, jikalau saudara-saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah! 13:16 Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata: Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! 13:17 Allah umat Israel ini telah memilih nenek moyang kita dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang luhur Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. 13:18 Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun. 13:19 Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka 13:20 selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberikan mereka hakim-hakim sampai pada zaman nabi Samuel. 13:21 Kemudian mereka meminta seorang raja dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya. 13:22 Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. 13:23 Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. 13:24 Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. 13:25 Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka kasut dari kaki-Nyapun aku tidak layak.
Renungan :
Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Kisah Para Rasul 13:13–25 adalah: Pertama, kesetiaan Allah dalam sejarah keselamatan. Dalam ayat 17-23, Paulus yang mendapat kesempatan untuk berkotbah mengingatkan umat orang Israel dan yang takut akan Allah tentang sejarah keselamatan yang dikerjakan Allah sejak zaman nenek moyang yaitu sejak pembebasan dari Mesir, masa para hakim, raja-raja, hingga hadirnya Yesus sebagai Juruselamat. Dalam kotbahnya Paulus menunjukkan bahwa karya Allah berlangsung secara konsisten sepanjang waktu, dan Allah tetap setia akan janji-Nya meski umat-Nya sering tidak setia. Dalam kesetiaan itu Allah menggenapi janji-Nya yang terpenuhi dalam diri Yesus Kristus, sang Juruselamat, Tuhan yang bangkit dari antara orang mati. Kedua, kerendahan hati dan kejelasan misi seperti Yohanes Pembaptis. Dalam ayat 24-25, Paulus menyebut dan menjelaskan peran Yohanes yang menyiapkan kedatangan Yesus. Yohanes tampil sebagai teladan bagaimana seorang misionaris menjalankan perannya. Ia bukan Mesias, tetapi hanya pendahulu-Nya. Yohanes tahu diri. Ia menolak kemuliaan pribadi dan menunjuk kepada Yesus, walaupun banyak orang mengira dialah yang dijanjikan. Yohanes mengajarkan betapa pentingnya kerendahan hati dan kesetiaan pada peran yang dipercayakan Allah. Setiap orang percaya dipanggil untuk mewartakan dan memuliakan Kristus dalam setiap pelayanan. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda