Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Rabu, 14 Mei 2025. Pesta St. Matias Rasul. Komunitas yang berdoa (Kisah Para Rasul 1:15-1721-24). 1:15 Berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata: 1:16 Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu. 1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini. 1:21 Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami, 1:22 yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya. 1:23 Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias. 1:24 Mereka semua berdoa dan berkata: Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, 1:25 untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya. 1:26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.
Renungan :
Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Kisah Para Rasul 1:15–26, bertepatan dengan pesta St. Matias Rasul adalah: Pertama, Allah memanggil dan memilih lewat komunitas yang berdoa. Sebagaimana dikisahkan dalam ayat 24–25 komunitas para murid berdoa: “Mereka semua berdoa dan berkata: ‘Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini, untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya.’ Pemilihan Matias sebagai rasul untuk menggantikan Yudas terjadi dalam komunitas para murid yang berkumpul, berdoa, dan mencari kehendak Allah. Di sini sesungguhnya dijelaskan bahwa panggilan dan pengutusan dalam Gereja merupakan buah dari keterbukaan terhadap kehendak Tuhan yang diungkapkan melalui doa dan kebersamaan. Hal ini berarti terpilihnya Matias menjadi rasul bukan karena ambisi pribadi Matias. Kedua, kesetiaan dalam hal kecil jalan menuju perutusan besar. Nama Matias adalah salah satu nama dari dua nama yang diusulkan untuk menjadi pengganti Yudas Iskariot. Matias memenuhi syarat yang diajukan yaitu sudah terlibat bersama para rasul sejak baptisan Yohanes sampai Yesus terangkat ke surga (ayat 22). Itu berarti selama pelayanan Yesus Matias hadir. Tentu Matias adalah orang yang memiliki kualitas kepribadian yang baik, seperti kesetiaan. Kesetiaan dalam mengikuti Yesus dan para rasul. Hal itu merupakan sebuah perjalanan panjang yang membuatnya layak dipilih menjadi saksi kebangkitan. Kesetiaan Matias nampaknya biasa-biasa saja dan mungkin dalam hal-hal kecil, yang dinilai pantas untuk mengemban tugas perutusan yang luar biasa. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda