Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Selasa, 13 Mei 2025. Memelihara api sukacita (Kisah Para Rasul 11:19-26). 11:19 Sementara itu banyak saudara-saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia namun mereka memberitakan Injil kepada orang Yahudi saja. 11:20 Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan. 11:21 Dan tangan Tuhan menyertai mereka dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. 11:22 Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem, lalu jemaat itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. 11:23 Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan, 11:24 karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. 11:25 Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. 11:26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.
Renungan :
Dua pokop permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Kisah Para Rasul 11:19-26 adalah: Pertama, Penganiayaan, tantangan adalah peluang untuk mewartakan Injil. Dalam ayat 19 diwartakan bahwa setelah kematian Stefanus, penganiayaan terhadap para pengikut Yesus semakin hebat dan hal itu menyebabkan para murid tersebar. Mereka tersebar ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia. Di sana mereka memberitakan Injil. Pertama-tama kepada orang Yahudi saja, kemudian Injil diberitakan juga kepada orang Yunani (ayat 20). Penderitaan, penganiayaan telah menjadi sarana untuk memperluas Kerajaan Allah. Darah para marti telah menumbuhkan benih iman dalam hati orang-orang percaya. Tantangan dan kesulitan bukanlah jalan buntu, tetapi batu loncatan atau tumpuan untuk dapat melompat lebih jauh. Kedua, memelihara api sukacita dalam diri orang percaya. Dalam ayat 23-24 dikatakan: “Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan, karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.” Barnabas melihat kasih karunia yang telah dilimpah Tuhan ke atas diri orang-orang percaya dan ia bersukacita. Kasih karunia mendatangkan sukacita. Barnabas membantu menyalakan api sukacita yang telah ada dalam diri orang percaya supaya mereka sanggup menjadi terang yang menampakkan Kristus ke tengah dunia. Supaya dunia mengetahui bahwa mereka adalah pengikut Kristus atau Kristen. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda