Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Senin, 12 Mei 2025. Allah berdaulat (Kisah Para RAsul 11:1-18). 11:1 Rasul-rasul dan saudara-saudara di Yudea mendengar, bahwa bangsa-bangsa lain juga menerima firman Allah. 11:2 Ketika Petrus tiba di Yerusalem, orang-orang dari golongan yang bersunat berselisih pendapat dengan dia. 11:3 Kata mereka: Engkau telah masuk ke rumah orang-orang yang tidak bersunat dan makan bersama-sama dengan mereka. 11:4 Tetapi Petrus menjelaskan segala sesuatu berturut-turut, katanya: 11:5 Aku sedang berdoa di kota Yope, tiba-tiba rohku diliputi kuasa ilahi dan aku melihat suatu penglihatan: suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya diturunkan dari langit sampai di depanku. 11:6 Aku menatapnya dan di dalamnya aku lihat segala jenis binatang berkaki empat dan binatang liar dan binatang menjalar dan burung-burung. 11:7 Lalu aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah! 11:8 Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku. 11:9 Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram! 11:10 Hal itu terjadi sampai tiga kali, lalu semuanya ditarik kembali ke langit. 11:11 Dan seketika itu juga tiga orang berdiri di depan rumah, di mana kami menumpang mereka diutus kepadaku dari Kaisarea. 11:12 Lalu kata Roh kepadaku: Pergi bersama mereka dengan tidak bimbang! Dan keenam saudara ini menyertai aku. Kami masuk ke dalam rumah orang itu, 11:13 dan ia menceriterakan kepada kami, bagaimana ia melihat seorang malaikat berdiri di dalam rumahnya dan berkata kepadanya: Suruhlah orang ke Yope untuk menjemput Simon yang disebut Petrus. 11:14 Ia akan menyampaikan suatu berita kepada kamu, yang akan mendatangkan keselamatan bagimu dan bagi seluruh isi rumahmu. 11:15 Dan ketika aku mulai berbicara, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, sama seperti dahulu ke atas kita. 11:16 Maka teringatlah aku akan perkataan Tuhan: Yohanes membaptis dengan air, tetapi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus. 11:17 Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia? 11:18 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka menjadi tenang, lalu memuliakan Allah, katanya: Jadi kepada bangsa-bangsa lain juga Allah mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup.
Renungan :
Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Kisah Para Rasul 11:1–18, adalah: Pertama, Allah berdaulat untuk memberikan anugerah kepada segala bangsa. Ketika Petrus sedang berdoa, dia mendapat penglihatan suatu benda berbentuk kain lebar yang diturunkan dari langit dan di dalamnya berisikan: segala jenis binatang berkaki empat dan binatang liar dan binatang menjalar dan burung-burung (ayat 6). Petrus berkata: “Aku mendengar suara berkata kepadaku: Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah! Tetapi aku berkata: Tidak, Tuhan, tidak, sebab belum pernah sesuatu yang haram dan yang tidak tahir masuk ke dalam mulutku. Akan tetapi untuk kedua kalinya suara dari sorga berkata kepadaku: Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram!” (ayat 7-9). Sebuah pernyataan simbolik, yang tentu memberikan penjelasan tentang keanekragaman suku bangsa yang memiliki hak yang sama untuk menerima kasih karunia Allah. Allah berdaulat untuk menganugerahkan kasih karunianya kepada segala bangsa dan tak seorang pun yang berhak menyatakan itu haram. Kedaulatan Allah untuk memberikan kasih karunia dan keselamatan kepada segala bangsa dinyatakan dalam ayat 15, di mana Roh Kudus turun ke atas mereka (bangsa bukan Yahudi) seperti kepada para rasul dahulu. Kedua, ketaatan pada bimbingan Roh Kudus setiap persoalan dan perbedaan dapat diatasi. Dalam ayat 12 dilukiskan sikap ketaatan Petrus kepada bimbingan Roh Kudus. Petrus pergi bersama-sama orang-orang utusan dari Kaisarea. Kunjungan Petrus kepada orang Kaisarea mendapat kritikan dan dijadikan sebagai hal yang bertentangan dengan adat serta menimbulkan perselisihan (ayat 2-3). Akan tetapi kesaksian yang jujur dari Petrus yang dilengkapi dengan bukti karya Roh Kudus yang mengagumkan atas orang-orang bukan Yahudi itu membuka kesadaran para saudara di Yerusalem dan meluluhkan hati mereka. Pengalaman Petrus ini mengundang orang percaya untuk menyadari kedaulatan Allah untuk menyelamatkan manusia dan kuasa Roh Kudus yang menaungi dan menyertai setiap orang yang percaya. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda