Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Kamis, 1 Mei 2025. Pesta St. Yosef Pekerja. Ketaatan kepada Allah (Kisah Para Rasul 5:27-33). 5:27 Mereka membawa keduanya dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama. Imam Besar mulai menanyai mereka, 5:28 katanya: Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami. 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia. 5:30 Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan pada kayu salib dan kamu bunuh. 5:31 Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-Nya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. 5:32 Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang mentaati Dia. 5:33 Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka dan mereka bermaksud membunuh rasul-rasul itu.
Renungan :
Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Kisah Para Rasul 5:27-33. Pertama, ketaatan kepada Allah harus melebihi ketaatan kepada manusia. Petrus dan para rasul ditangkap dan diintimidasi oleh Mahkamah Agama. Ketika ditanya oleh Imam Agung mengapa mereka terus mewartakan Firman Tuhan, Petrus menjawab: “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia” (ayat 29). Jawaban ini menunjukkan keberanian dan komitmen Petrus dan para rasul untuk terus mewartakan Injil walaupun mereka menghadapi tekanan dan larangan dari otoritas keagamaan Yahudi. Mereka berkomitmen untuk taaat kepada Allah dan berani melawan manusia yang menentang kehendak dan rencana Allah. Sikap Petrus dan para rasul untuk mengutamakan Allah, untuk terus mewartakan Injil merupakan teladan yang terus mengajak setiap orang beriman agar setia kepada panggilan untuk menjadi saksi Injil di tengah dunia dengan segala resikonya. Kedua, Yesus adalah Pemimpin dan Juruselamat yang memberi pengampunan. Dalam ayat 31, Petrus menegaskan inti perwartaan mereka: “Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri... supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa” (ayat 31). Hanya di dalam nama Yesus adalah keselamatan. Yesus yang disalibkan dan ditinggikan oleh Allah, kini menjadi sumber keselamatan dan pengampunan dosa. Petrus mengundang para pemuka agama Yahudi dan orang Israel kepada pertobatan sejati, yaitu bukan sekadar perubahan sikap lahiriah, tetapi pembaharuan hati, hati yang berbalik kepada Tuhan dan menerima anugerah pengampunan dan keselamatan. Undangan Petrus ditujukan juga kepada setiap pribadi yang membaca firman ini dan percaya kepada Yesus Sang Juruselamat. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda