Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Sabtu, 19 April 2025. Sabtu Suci. Tuhan menyelamatkan umat-Nya (Keluaran 14:15-15:1). 14:15 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. 14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. 14:17 Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. 14:18 Maka orang Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda. 14:19 Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka. 14:20 Demikianlah tiang itu berdiri di antara tentara orang Mesir dan tentara orang Israel dan oleh karena awan itu menimbulkan kegelapan, maka malam itu lewat, sehingga yang satu tidak dapat mendekati yang lain, semalam-malaman itu. 14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering maka terbelahlah air itu. 14:22 Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. 14:23 Orang Mesir mengejar dan menyusul mereka--segala kuda Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda--sampai ke tengah-tengah laut. 14:24 Dan pada waktu jaga pagi, TUHAN yang di dalam tiang api dan awan itu memandang kepada tentara orang Mesir, lalu dikacaukan-Nya tentara orang Mesir itu. 14:25 Ia membuat roda keretanya berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata: Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir. 14:26 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang berkuda. 14:27 Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. 14:28 Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke laut seorangpun tidak ada yang tinggal i dari mereka. 14:29 Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering j dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. 14:30 Demikianlah pada hari itu TUHAN menyelamatkan l orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut. 14:31 Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu. 15:1 Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.
Renungan :
Bacaan Keluaran 14:15-15:1 menggambarkan akhir penyeberangan bangsa Israel di Laut Merah. Kisah ini berciri epos atau kisah kepahlawanan, kisah perjuangan yang berkaitan dengan pembebasan bangsa terpilih dari Mesir. Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan ini adalah: Pertama, kuat kuasa penyelenggaraan Tuhan dalam membimbing umat-Nya, bangsa Israel sebagai bangsa terpilih menuju pembebasan. Dalam kisah ini ditunjukkan inisitaip Tuhan, yang membangun Israel sebagai bangsa. Peristiwa-peristiwa yang disampaikan dalam bacaan ini malaiket Yahwe, tongkat Musa, tugu api, tiang awan merupakan relief atau pahatan peristiwa yang mau menjelaskan tentang karya agung Tuhan tersebut. Tuhan berkarya dengan sangat mengagumkan, dengan tidak menghentikan geral alam. Tuhan berkarya dalam gerak alam. Karya Tuhan dalam gerak alam sudah sangat mengagumkan. Kedua, Tuhan menyelamatkan bangsa manusia dengan dan melalui sejarah hidup bangsa tersebut. Peristiwa penyeberangan Laut Merah oleh umat Israel dapat menjadi cerminan untuk memahami Tuhan yang berkarya dalam sejarah kehidupan setiap bangsa dan setiap pribadi. Peristiwa Yesus Kristus menunjukkan arah keselamatan Tuhan bagi setiap bangsa dan setiap pribadi yang percaya. Bahkan dalam peristiwa yang paling mengerikan, yaitu dalam kematian mengerikan di kayu salib, Tuhan masih menyatakan diri berkarya menyelamatkan manusia dengan membangkitkan Yesus Kristus dari alam maut. Keselamatan bangsa manusia dewasa ini memang sangat tergantung dari pengarahan Tuhan. Tuhan masih tetap berkarya untuk mengarahkan manusia kepada keselamatan. Pertanyaannya: Apakah manusia, kita masih mau diarahkan? Inilah persoalan iman, yang menjadi dasar perjuangan umat terpilih dan setiap orang percaya. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda