Tuhan melindungi orang baik
...

Tuhan melindungi orang baik

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Sabtu, 5 April 2025. Tuhan melindungi orang baik (Yeremia 11:18-20). 11:18 TUHAN memberitahukan hal itu kepadaku, maka aku mengetahuinya pada waktu itu Engkau, TUHAN, memperlihatkan perbuatan mereka kepadaku. 11:19 Tetapi aku dulu seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih, aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku: Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi! 11:20 Tetapi, TUHAN semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.

Renungan :

Nabi Yeremia berasal dari kota Anatot. Nabi Yeremia memilih jalan hidup yang lain dari warga sekotanya. Yeremia tetap setia kepada Tuhan, Yahweh yang mahakuasa, dan menyingkapkan dosa-dosa orang-orang sekotanya dan juga dosa penyembahan berhala mereka. Hal ini membuat sejumlah penduduk Anatot berkomplot terhadap Yeremia mereka ingin membunuhnya. Tuhan meyakinkan nabi Yeremia bahwa orang-orang yang berkomplot itu tidak akan berhasil dalam rencananya dan mereka tidak akan luput dari hari penghukuman. Yeremia terus memberitakan firman Allah sekalipun mengalami penganiayaan. Dua hal penting yang dapat dipelajari dari bacaan hari ini: Pertama, Tuhan melindungi orang baik. Nabi Yeremia menyebut dirinya “seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih” yang berarti bahwa nabi Yeremia tidak tahu dan tidak siap menghadapi rencana jahat yang rancangkan oleh orang-orang sekotanya terhadap dirinya. Namun Tuhan melindungi nabi Yeremia dan menyingkapkan rencana jahat orang-orang yang membenci nabi Yeremia. Kedua, pembalasan terhadap orang jahat adalah hak Tuhan. Yeremia menegaskan bahwa walaupun ia menjadi korban dari rencana jahat dari orang-orang sekotanya, ia menyerahkan pembalasan atas perbuatan mereka kepada Tuhan yang adil. Hal ini diungkapkan nabi Yeremia dalam ayat 20: “Tetapi, TUHAN semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.” Nabi Yeremia mempercayakan segala perkaranya kepada keadilan Tuhan dan juga mempercayakan masa depannya kepada Tuhan yang maha baik. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda