Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Jumat, 4 April 2025. Misteri kebijaksanaan Tuhan (Kebijaksanaan 2:112-22). 2:1 Karena angan-angannya tidak tepat maka berkatalah mereka satu sama lain: Pendek dan menyedihkan hidup kita ini, dan pada akhir hidup manusia tidak ada obat mujarab seseorang yang kembali dari dunia orang mati tidak dikenal. 2:12 Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita. 2:13 Ia membanggakan mempunyai pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan. 2:14 Bagi kita ia merupakan celaan atas anggapan kita, hanya melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita. 2:15 Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya. 2:16 Kita dianggap olehnya sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya seolah-olah najis adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan ia bermegah-megah bahwa bapanya ialah Allah. 2:17 Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang. 2:18 Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya. 2:19 Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. 2:20 Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan. 2:21 Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka. 2:22 Maka mereka tidak tahu akan rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran kesucian, dan tidak menghargakan kemuliaan bagi jiwa yang murni.
Renungan :
Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Kebijaksanaan 2:112-22 adalah: Pertama, kehidupan orang benar dalam pandangan duniawi. Dalam bacaan hari ini, orang benar dipandangan sebagai orang yang perilaku hidupnya berbeda dengan kebanyakan orang. Dunia sering melihat orang yang berusaha hidup menurut kehendak Allah sebagai gangguan atau ancaman, karena hidup mereka tidak sesuai dengan norma atau cara hidup yang dianggap normal oleh masyarakat umum. Konteks ini sesungguhnya penulis kitab Kebijaksanaan mengajarkan setiap orang percaya untuk memahami bahwa hidup dalam kebenaran dan hidup sebagai orang beriman sering mendapat penolakan dan perlawanan dari dunia. Penolakan dan perlawanan dari dunia merupakan saat pemurnian iman setiap orang percaya, Kedua, misteri kebijakasanaan Tuhan. Orang-orang duniawi yang dimaksudkan dalam bacaan ini terjebak dalam pandangan mereka sendiri dan tidak mampu melihat rencana Tuhan yang lebih besar. Mereka tidak mampu memahami misteri kebijaksanaan Tuhan. Karena itu mereka meragukan ganjaran bagi orang benar yang hidup dalam kesucian dan kebenaran. Penulis Kitab Kebijaksanaan mengingatkan setiap orang percaya akan keterbatasan pemahaman manusia terhadap kehendak Tuhan. Dunia boleh meremehkan kebenaran dan kesucian. Namun orang percaya akan melihat Tuhan yang memberikan ganjaran kelimpahan rohani kepadanya. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda