Bersorak-sorailah sebab Tuhan menghibur umat-Nya
...

Bersorak-sorailah sebab Tuhan menghibur umat-Nya

Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Rabu, 2 April 2025. Bersorak-sorailah sebab Tuhan menghibur umat-Nya (Yesaya 49:8-15). 49:8 Beginilah firman TUHAN: Pada waktu Aku berkenan, Aku akan menjawab engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau Aku telah membentuk dan memberi engkau, menjadi perjanjian bagi umat manusia, untuk membangunkan bumi kembali dan untuk membagi-bagikan tanah pusaka yang sudah sunyi sepi, 49:9 untuk mengatakan kepada orang-orang yang terkurung: Keluarlah! kepada orang-orang yang ada di dalam gelap: Tampillah! Di sepanjang jalan mereka seperti domba yang tidak pernah kekurangan rumput, dan di segala bukit gundulpun tersedia rumput bagi mereka. 49:10 Mereka tidak menjadi lapar atau haus angin hangat dan terik matahari tidak akan menimpa mereka, sebab Penyayang mereka akan memimpin mereka dan akan menuntun mereka ke dekat sumber-sumber air. 49:11 Aku akan membuat segala gunung-Ku menjadi jalan dan segala jalan raya-Ku akan Kuratakan. 49:12 Lihat, ada orang yang datang dari jauh, ada dari utara dan dari barat, dan ada dari tanah Sinim. 49:13 Bersorak-sorailah, hai langit, bersorak-soraklah, hai bumi, dan bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung! Sebab TUHAN menghibur umat-Nya dan menyayangi orang-orang-Nya yang tertindas. 49:14 Sion berkata: TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku. 49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.

Renungan :

Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Yesaya 49:8-15 adalah: Pertama, bersorak-sorailah sebab Tuhan menghibur umat-Nya. Dalam ayat 8-13 dilukiskan bagaimana Tuhan berkenan kepada umat-Nya. Oleh perkenanan-Nya umat Israel diberi pertolongan. Maka tanggapan yang pantas atas perkenanan Tuhan adalah bersukacita dan berbahagia. Beresukactita dan berbahagia karena mereka mengalami kelepasan dan keselamatan di dalam Tuhan. Kedua, Tuhan menjawab keraguan Sion. Dalam ayat 14 dinyatakan keraguan orang-orang Israel akan kehadiran Tuhan ketika mereka mengalami kesusahan besar. Mereka merasa ditinggalkan dan dilupakan Tuhan. Tanggapan Tuhan memberikan kepastian ilahi kepada setiap orang percaya yang sedang mengalami masa-masa sulit, demikian: 1) Kasih-Nya kepada manusia lebih besar daripada kasih seorang ibu bagi anaknya karena itu mustahil Tuhan melupakan manusia, teristimewa pada masa sulit, kesedihan yang membawa keputusasaan. 2) Belas kasihan-Nya terhadap manusia tidak akan pernah gagal, bagaimanapun juga situasi hidup ini Tuhan merangkul manusia dengan penuh kelembutan dan kasih seorang ibu sejati. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda