Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Selasa, 1 April 2025. Kehidupan dan keselamatan Allah (Yehezkiel 47:1-912). 47:1 Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur sebab Bait Suci juga menghadap ke timur dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah. 47:2 Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. 47:3 Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki. 47:4 Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang. 47:5 Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi. 47:6 Lalu ia berkata kepadaku: Sudahkah engkau lihat, hai anak manusia? Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai. 47:7 Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana. 47:8 Ia berkata kepadaku: Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar, 47:9 sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup. 47:12 Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.
Renungan :
Bacaan hari ini mengisahkan penglihatan Yehezkiel. Yehezkiel melihat sebuah sungai pemberi hidup yang mengalir dari Bait Suci. Sungai itu mengalir makin jauh makin dalam dan lebar (ayat 2-5), menghidupkan dan menyuburkan segala sesuatu yang tersentuh olehnya (ayat 9-12). Sungai tersebut mengalir ke Laut Mati dan menghilangkan unsur kematiannya (ayat 8-9). Aliran sungai ini membawa kehidupan yang berkelimpahan dan kesembuhan dari Allah bagi negeri itu dan penduduknya (ayat 12). Sungai dalam penglihatan Yehezkiel ini memiliki kemiripan dengan: 1) sungai yang mengalir dari Taman Eden (Kej 2:8-10) dan sungai air kehidupan di Yerusalem Baru (Wahy 22:1-2 bd. Za 14:8), yang mengalir dari takhta Allah 2) sungai yang disebutkan oleh Yesus, Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup (Yoh 7:38). Air hidup ini ialah Roh Kudus dan berkat-berkat hidup yang dibawa-Nya. Dua makna yang dapat dipetik dari bacaan hari ini: Pertama, Sungai sebagai simbol kehidupan dan keselamatan Allah: Sungai yang mengalir dari Bait Suci menggambarkan sumber kehidupan yang datang dari Allah. Seperti sungai di Taman Eden dan di Yerusalem Baru, yang mengalir dari takhta Allah, sungai ini melambangkan berkat, kesuburan, dan kehidupan yang berkelimpahan yang diberikan Allah kepada umat-Nya. Aliran sungai ini membawa kehidupan dan menghilangkan unsur kematian, menyatakan bahwa Allah memberikan hidup yang kekal dan kesembuhan kepada orang percaya. Kedua, Sungai sebagai simbol Roh Kudus dan berkat-Nya dalam kehidupan orang percaya: Sebagaimana Yesus berkata dalam Yohanes 7:38 bahwa air hidup yang mengalir dari dalam hati orang percaya kepada-Nya adalah Roh Kudus, yang membawa kehidupan, sungai yang mengalir dalam penglihatan Yehezkiel ini juga melambangkan bagaimana Roh Kudus bekerja dalam kehidupan orang percaya, memberi mereka kehidupan baru, kesembuhan, dan berkat Allah. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda