Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Senin, 31 Maret 2025. Langit dan bumi yang baru (Yesaya 65:17-21). 65:17 Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati. 65:18 Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan, sebab sesungguhnya, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan. 65:19 Aku akan bersorak-sorak karena Yerusalem, dan bergirang karena umat-Ku di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erangpun tidak. 65:20 Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hanya hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk, sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk. 65:21 Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga.
Renungan :
Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Yesaya 65:17-21 adalah: Pertama, penciptaan langit dan bumi yang baru. Dalam ayat 17, nabi Yesaya meramalkan keadaan Kerajaan Allah di muka bumi dengan memadukan zaman kekekalan di mana tidak ada dosa dan kematian lagi, dengan zaman Mesias yang mendahuluinya, di mana orang percaya akan mengalami banyak kesulitan dan penderitaan. Nabi Yesaya menyatakan bahwa Tuhan akan menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati. Dalam janji ini, Tuhan memperlihatkan rencana-Nya untuk melakukan pembaharuan secara total: yang lama, yang penuh dengan kesulitan dan penderitaan akan dilupakan dan bahkan tidak akan muncul sedikitpun di dalam hati. Semua keburukan akan sirna, hilang lenyap. Hal ini memberikan penghiburan bagi orang percaya bahwa ada masa depan yang lebih baik dan penuh kedamaian, tidak ada penderitaan dan air mata. Kedua, kehidupan dalam dunia baru yang penuh kebahagiaan dan kesejahteraan. Dalam ayat 18-21 digambarkan langit dan bumi baru sebagai tempat sukacita, kedamaian, dan penuh berkat. Dalam bumi yang baru tidak akan ada lagi ratap tangis atau kesakitan. Kematian pada usia seratus tahun akan dianggap mati muda. Ungkapan ini menggambarkan hidup kesejahteraan yang penuh kebahagiaan tanpa batas, di mana umat Tuhan dapat menikmati hasil dari kerja mereka sendiri—mendirikan rumah dan mendiaminya, menanami kebun anggur dan menikmati buahnya. Bumi baru yang telah diperbaharui merupakan tempat kehidupan yang aman, penuh sukacita, dan penuh kedamaian. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda