Sukacita dalam Prapaskah
...

Sukacita dalam Prapaskah

Selamat pagi, selamat hari Minggu dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Minggu, 30 Maret 2025. Minggu Prapaskah IV/Minggu Laetare. Sukacita dalam Prapaskah (Yosua5:9a,10-12). 5:9 Dan berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir itu dari padamu. Itulah sebabnya nama tempat itu disebut Gilgal sampai sekarang. 5:10 Sementara berkemah di Gilgal, orang Israel itu merayakan Paskah pada hari yang keempat belas bulan itu, pada waktu petang, di dataran Yerikho. 5:11 Lalu pada hari sesudah Paskah mereka makan hasil negeri itu, yakni roti yang tidak beragi dan bertih gandum, pada hari itu juga. 5:12 Lalu berhentilah manna itu, pada keesokan harinya setelah mereka makan hasil negeri itu. Jadi orang Israel tidak beroleh manna lagi, tetapi dalam tahun itu mereka makan yang dihasilkan tanah Kanaan.

Renungan :

Dua hal yang dapat direnungkan pada hari Minggu ini: Pertama, Minggu Laetare: Sukacita dalam Prapaskah. Hari Minggu Prapaskah IV ini disebut juga Minggu Laetare. Kata laetare berasal dari bahasa latin yang berarti bersukacitalah. Ungkapan ini diambil dari antifon pembuka misa pada hari Minggu ini. Lætare Jerusalem: et conventum facite omnes qui diligitis eam: gaudete cum lætitia, qui in tristitia fuistis: ut exsultetis, et satiemini ab uberibus consolationis vestræ. Bersukacitalah hai Yerusalem, dan berhimpunlah kamu semua yang mencintainya! Bergembiralah dengan sukacita, hai kamu semua yang dulu berdukacita, agar kamu bersorak sorai dan dipuaskan dengan kelimpahan penghiburanmu! sebagaimana dicatat dalam Yesaya 66:10-11. Minggu ini disebut Minggu sukacita (laetare) karena Gereja/umat beriman semakin mendekati hari raya paskah atau sudah setengah perjalanan penebusan menuju hari raya paskah. Minggu Laetare memberikan secercah harapan dan kegembiraan, mengingat bahwa Paskah kebangkitan Kristus) sudah semakin dekat walaupun umat beriman sedang berpuasa dan berdoa. Kedua, Pembaharuan dan sukacita dalam pembebasan. Bacaan di atas, Yosua 5:9-12, dalam ayat 9 ditulis: Tuhan menyatakan bahwa Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir itu dari padamu, yang merujuk pada penghapusan perbudakan Mesir yang dialami oleh bangsa Israel. Ungkapan ini menandakan bahwa bangsa Israel mengalami pembaharuan dalam kehidupan mereka. Mereka merayakan Paskah di tanah yang baru (Kanaan), sebuah tindakan simbolik bahwa mereka telah meninggalkan perbudakan dan memasuki tanah yang dijanjikan oleh Tuhan dan mengalami pembebasan. Kini, mereka berhenti makan manna makanan yang diberikan Tuhan dan mulai makan makanan dari hasil tanah Kanaan. Hal ini melukiskan peralihan dari ketergantungan pada mukjizat kepada kehidupan yang lebih mandiri di tanah yang telah dijanjikan. Bacaan Yosua 5:9-12 ditempatkan pada Minggu Laetare untuk menjelaskan tiga pokok permenungan ini: Pertama, Sukacita Pembebasan: Seperti halnya Minggu Laetare yang mengajak umat beriman, yang walaupun sedang menjalankan masa puasa untuk bersukacita dalam persiapan menuju Paskah, bacaan Yosua di atas menjelaskan perayaan peralihan bangsa Israel dari perbudakan Mesir ke kehidupan baru di tanah Kanaan. Perayaan ini adalah perayaan sukacita atas pembebasan dan pemenuhan janji Tuhan. Kedua, Simbol Pembaruan: Pada Minggu Laetare, umat beriman diajak untuk merayakan pembaruan dalam Kristus yang bangkit, sebagai pembebas sejati. Bacaan Yosua ini mengingatkan umat beriman tentang pembaruan yang dialami bangsa Israel setelah keluar dari Mesir, yang sejalan dengan pembaruan yang akan digenapi dalam Paskah Kristus. Ketiga, Peralihan dari Kehidupan Lama ke Kehidupan Baru: Seperti bangsa Israel yang meninggalkan manna dan mulai makan hasil tanah Kanaan, umat Kristen juga diundang untuk merenungkan peralihan dari kehidupan lama yang penuh dosa menuju kehidupan baru dalam Kristus. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).

Kembali ke Beranda