Selamat pagi dan salam jumpa dalam Sari Firman: Memotivasi Diri, Sabtu, 29 Maret 2025. Undangan kepada pertobatan (Hosea 6:1-6). 6:1 Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita. 6:2 Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya. 6:3 Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi. 6:4 Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar. 6:5 Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi, Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang. 6:6 Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.
Renungan :
Dua pokok permenungan yang dapat diambil dari bacaan hari ini, Hosea 6:1-6 adalah: Pertama, undangan kepada pertobatan. Dalam ayat 1, Hosea mengajak bangsa Israel untuk bertobat. Hosea memberikan kepastian bahwa sekalipun Allah harus menghukum karena dosa-dosa yang dilakukan bangsa Israel, Tuhan pasti selalu ingin menyembuhkan dan memulihkan. Dalam ayat 2-3, dijelaskan arti pertobatan yang ikhlas. Pertobatan yang ikhlas dari bangsa Israel akan mendatangkan pembaharuan kehidupan rohani. Pembaharuan kehidupan rohani nampak dalam sikap mengenal Tuhan. Sikapa ini membuat Tuhan berkenan untuk datang bagaikan hujan, yang membawa berkat dan kehidupan rohani selanjutnya. Kata hujan menunjuk pada air, yang sering dipakai sebagai lambang atau contoh Roh Kudus. Hujan di musim semi adalah hujan yang turun semasa membajak dan menanam keduanya melambangkan karya Roh Kudus dalam Perjanjian Lama. Hujan di musim dingin turun pada masa menuai hujan ini melambangkan karya Roh Kudus. Kedua, kasih bagaikan embun pagi. Dalam ayat 4, Hosea menggambarkan kerapuhan kasih setia bangsa Israel kepada Tuhan. Kasih setia (Ibr. _hesed_) mengacu kepada kasih perjanjian yang kudus, kokoh, dan setia. Israel mengaku sangat mengasihi Tuhan tetapi seperti kabut pagi dan embun menguap dalam panas matahari, demikian pula kasih mereka. Karena kasih yang mereka miliki itu dangkal dan mementingkan diri. Sedangkan yang sungguh-sungguh diminta Tuhan dari umat-Nya ialah kasih setia (Ibr. _hesed) yaitu kasih yang kokoh dan sikap setia sebagai bentuk tanggapan terhadap kasih-Nya. Tuhan juga mengharapkan pengenalan pribadi akan diri-Nya sebagai Tuhan atas kehidupan bangsa Israel. Salam, doa dan berkat Allah Tritunggal Mahakudus menyertaimu semua (Norbert Labu, Pr).Kembali ke Beranda